Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Setidaknya ada sekitar 200 akun milik kelompok peretas Iran yang dihapus oleh pihak Facebook pada hari Kamis (15/7). Facebook menemukan bahwa kelompok tersebut melakukan aktivitas mata-mata, sebagian besar menargetkan personel militer AS.
Dilansir dari Reuters, ratusan akun tersebut dijalankan oleh sekelompok peretas di Iran sebagai bagian dari operasi mata-mata dunia maya. Selain militer AS, mereka juga mengawasi aktivitas orang-orang yang bekerja di perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan.
Dalam laporan resminya, Facebook mengakui bahwa kegiatan para peretas Iran ini mengandalkan langkah-langkah keamanan operasional yang relatif kuat untuk menyembunyikan siapa di baliknya.
Baca Juga: Dituding monopoli, Google panen gugatan di Amerika Serikat
Kelompok ini membuat profil fiktif di berbagai platform media sosial agar tampak lebih kredibel dan sering kali menyamar sebagai perekrut atau karyawan perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan.
Tidak hanya Facebook, situs LinkedIn juga mengatakan telah menghapus sejumlah akun. Twitter juga sedang menyelidiki kegiatan ini berdasarkan laporan dari Facebook.
Metode yang digunakan cukup sederhana, yakni dengan menyebarkan malware melalui layanan email, olah pesan, dan layanan gabungan lainnya, termasuk melalui spreadsheet Microsoft Excel yang berbahaya.
Seorang juru bicara Microsoft mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengetahui dan melacak aktor ini dan akan mengambil tindakan ketika mendeteksi aktivitas jahat.
Baca Juga: AS tingkatkan tekanan terhadap Rusia terkait keberadaan kelompok ransomware