kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Fakta vaksin asal Rusia: Diuji kepada 38 orang, ada ratusan efek samping


Jumat, 14 Agustus 2020 / 11:11 WIB
Fakta vaksin asal Rusia: Diuji kepada 38 orang, ada ratusan efek samping
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

“Tidak mungkin untuk lebih akurat menentukan kejadian AE karena terbatasnya sampel peserta penelitian,” kata Gamaleya Research Institute, produsen vaksin. 

Laporan menyebutkan, dari 38 orang dewasa sehat yang menjadi relawan untuk diuji, tercatat ada 144 efek samping yang berbeda yang muncul. Sebagian besar berlalu "tanpa konsekuensi", tetapi pada hari ke-42 penelitian, 31 dari efek samping masih berlangsung. 

Efek samping  

Hasil dari 27 kejadian buruk dikatakan masih belum diketahui oleh pihak produsen pengembang vaksin. Efek samping yang dicatat di antaranya adalah pembengkakan, nyeri, suhu tubuh tinggi menyebabkan hipertermia, dan gatal di tempat suntikan. Bentuk umum lainnya dilaporkan, meliputi kelemahan fisik atau kekurangan energi, malaise, demam, penurunan nafsu makan, sakit kepala, diare, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan pilek. 

Baca Juga: 4 Peringatan terbaru WHO terkait Covid-19, sila disimak

Tes menunjukkan bahwa pada hari ke-42 setelah vaksinasi, sukarelawan memiliki antibodi di bawah tingkat rata-rata. Vaksin ini juga tidak diizinkan untuk mereka yang berusia di bawah 18 atau lebih dari 60 tahun, karena kurangnya penelitian sejauh ini tentang dampaknya. Tidak disarankan untuk wanita hamil dan menyusui karena "khasiat dan keamanannya belum dipelajari." 

Interaksi vaksin dengan obat lain dan efeknya terhadap kemampuan mengemudi kendaraan juga belum dipelajari, apakah mengganggu atau tidak. Ini harus digunakan dengan "hati-hati" bagi mereka dengan berbagai kondisi termasuk penyakit kronis pada ginjal dan hati, diabetes, epilepsi, dan orang dengan riwayat stroke, penyakit pada sistem kardiovaskular, defisiensi imun, penyakit autoimun, reaksi alergi, atopi, dan eksim. 

Baca Juga: Heboh soal vaksin Covid-19 pertama dari Rusia, begini reaksi dunia

Peringatan lain berbunyi,"Tidak ada penawar khusus untuk obat itu. Risiko overdosis sangat rendah karena vaksinasi akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih." "Tetapi jika terjadi overdosis yang tidak disengaja, reaksi toksik dan alergi mungkin terjadi." 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×