kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

FAW Group pertimbangkan akuisisi Brilliance China sekitar US$ 7,2 miliar


Kamis, 04 Februari 2021 / 14:32 WIB
FAW Group pertimbangkan akuisisi Brilliance China sekitar US$ 7,2 miliar
ILUSTRASI. --FILE--A BMW i3 car is on display during the 15th Beijing International Automotive Exhibition, also known as Auto China 2018, in Beijing, China, 27 April 2018.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. FAW Group sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi Brilliance China Automotive Holdings Ltd sekitar US$ 7,2 miliar.

Dilansir dari Reuters (4/2), menurut dua orang yang mengetahui langsung permasalahan tersebut, hal itu dilakukan dalam kesepakatan dua tahap yang akan membuat mitra utama BMW di China diambil alih secara pribadi. Setelah isu ini menguak ke publik, saham Brilliance melonjak hingga seperempat nilainya.

Potensi akuisisi oleh FAW terjadi pada saat pemegang saham utama Brilliance, Huachen Automotive Group berada di ambang kebangkrutan, setelah gagal membayar 6,5 miliar yuan dalam kewajiban hutang akhir tahun lalu.

Berdasarkan rencana yang sedang dibahas, FAW pertama-tama akan membeli 30,43% saham Brilliance yang dimiliki oleh Huachen dan 11,89% saham yang dipegang oleh Grup Investasi Transportasi Provinsi Liaoning yang dikendalikan negara.

Baca Juga: Volkswagen (VW) memperkirakan penurunan penjualan satu digit di pasar China tahun ini

Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menawarkan sekitar HK $ 11 per saham untuk kedua tahap kesepakatan, mewakili premi 70% dari harga saham rata-rata selama sebulan terakhir sebesar HK $ 6,48.

Kata sumber yang menolak untuk disebutkan namanya karena diskusi tersebut bersifat rahasia mengatakan bahwa, untuk melakukan kesepakatan, FAW sedang mempertimbangkan untuk menyiapkan sarana investasi vehicle dan mengundang investor lain untuk berpartisipasi.

FAW dan BMW menolak berkomentar. Brilliance dan Grup Investasi Transportasi Provinsi Liaoning juga enggan menanggapi masalah tersebut.

Regulator aset negara provinsi Liaoning, yang memiliki saham mayoritas di Huachen, mengatakan belum melakukan pembicaraan dengan FAW tentang kemungkinan kesepakatan take-private untuk Brilliance.

Berdasarkan laporan Reuters pada bulan September lalu, bahwa Grup Investasi Transportasi Provinsi Liaoning berencana untuk memimpin konsorsium investor yang didukung negara tirai bambu tersebut untuk mengambil Brilliance secara pribadi. Namun, rencana tersebut ditunda karena perbedaan valuasi dan kesulitan pembiayaan.

Brilliance, yang berbasis di Shenyang, ibu kota provinsi Liaoning, dan BMW memiliki usaha patungan 50-50, BMW Brilliance Automotive, yang menyumbang hampir semua keuntungan Brilliance. Tapi BMW berencana untuk mengangkat sahamnya sebesar 25% lagi seharga 3,6 miliar euro tahun depan, untuk mengambil kendali usaha tersebut.

Berdasarkan rencana itu, yang pertama kali diumumkan pada tahun 2018, saham Brilliance bernilai 7,2 miliar euro (US$ 8,7 miliar), jauh lebih banyak dari nilai pasarnya saat ini. Saham Brilliance menyelesaikan perdagangan pada Rabu (3/2) sebesar 13% lebih tinggi, atau memberikan kapitalisasi pasar sekitar US$ 4,7 miliar.

Baca Juga: Kota industri China yang dilanda virus corona mulai berproduksi lagi, ini ceritanya

Salah satu sumber mengatakan bahwa, kepailitan utang Huachen sangat membebani Brilliance dan calon investor percaya bahwa perusahaan dinilai terlalu rendah.

Brilliance juga memiliki 51% usaha dengan Renault SA Prancis yang membuat van dan kendaraan sport, dan memiliki saham di perusahaan pembiayaan mobil.

FAW, yang berbasis di Changchun, provinsi Jilin, bermitra dengan Volkswagen AG dan Toyota Motor Corp untuk membuat kendaraan transportasi di China. Selain itu, membuat truk berat dengan mereknya sendiri.

Akuisisi potensial ini akan menambah lonjakan kesepakatan di mana investor strategis dan perusahaan pembelian telah memanfaatkan perusahaan Hong Kong untuk mengambil peluang swasta. Pembeli sering mengutip saham yang dinilai rendah sebagai alasan kesepakatan tersebut.

Nilai total pembelian perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Hong Kong mencapai US$ 25 miliar tahun lalu, naik 190% dari 2019 dan level tertinggi sejak 2017.

Selanjutnya: Volkswagen ingin rajai pasar mobil listrik China




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×