Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. FinAccel Pte, perusahaan induk dari aplikasi kredit digital Indonesia Kredivo, sedang berusaha untuk mengumpulkan pendanaan sekitar US$ 100 juta. Hal ini akan membuat valuasi FinAccel menjadi sekitar US$ 1,5 miliar.
Dilansir dari Bloomberg, valuasi FinAccel tersebut akan turun sekitar 25% dari tahun lalu yang sekitar US$ 2 miliar, kata sumber yang mengetahui hal tersebut.
Pada Agustus 2021, FinAccel yang berbasis di Singapura telah setuju untuk go public di bursa Amerika Serikat (AS) melalui merger dengan VPC Impact Acquisition Holdings II, sebuah perusahaan akuisisi tujuan khusus yang disponsori Victory Park Capital Advisors LLC yang berbasis di Chicago, dengan nilai perusahaan gabungan sebesar US$2,5 miliar.
Baca Juga: FinAccel Telah Gelontorkan Rp 3,28 Triliun untuk Kuasai 75% Saham Bank Bisnis
Namun kedua perusahaan sepakat untuk mengakhiri kesepakatan pada bulan Maret tahun ini. Perwakilan FinAccel pun menolak berkomentar soal ini.
Valuasi pada perusahaan rintisan tersebut turun saat mereka mengumpulkan dana segar, membalikkan pertumbuhan yang melonjak selama beberapa tahun terakhir.
FinAccel telah mengakuisisi saham mayoritas di PT Bank Bisnis Internasional Indonesia dalam upaya untuk memperluas ke persaingan di bisnis perbankan digital di Indonesia.
Pendukung FinAccel termasuk Mirae Asset, Naver Corp. dan Square Peg Capital Pty.
Baca Juga: Menakar Transaksi Akuisisi Bank-Bank Kecil, Mana yang Paling Murah?
