Sumber: Business Insider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampak lebih ramping dalam foto terbaru saat dia menghadiri sebuah parade militer. Hal tersebut kembali memicu spekulasi lama bahwa dia terus mengalami penurunan berat badan.
Melansir Business Insider, Kim memimpin unjuk kekuatan militer di Pyongyang pada Kamis (9/9/2021) pagi sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-73 pendirian negara itu.
Dalam beberapa gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah, Kim tampak jauh lebih ramping daripada pada acara sebelumnya. Jas yang dikenakan tampak pas di badannya.
Ryan Pickrell dari Business Insider melaporkan, dengan sedikit informasi independen yang datang dari Korea Utara, informasi terkait berat badan dan kesehatan sang pemimpin telah lama menjadi sumber spekulasi.
Baca Juga: Tumben Korea Utara tak pamerkan rudal dalam parade militer, lalu apa?
Badan mata-mata Korea Selatan, Badan Intelijen Nasional, mengatakan pada bulan November bahwa berat Kim sudah mencapai 300 pon, yang akan membuatnya sangat gemuk.
Namun seiring waktu - dan terutama pada tahun lalu - pengamat Korea Utara telah mencatat ukuran pinggang Kim yang tampak menyusut. Pada bulan Juli, NIS mengatakan dia mungkin kehilangan 22 hingga 44 pound.
Martyn Williams, yang meneliti Korea Utara, mengatakan bahwa pada parade hari Kamis Kim kembali terlihat lebih rapi.
Baca Juga: Gelar parade rayakan hari jadi ke-73, militer Korut pakai baju hazmat
Penurunan berat badan yang nyata telah memicu spekulasi tentang kesehatan Kim. Selama dua peristiwa militer pada bulan Juli, di foto Kim tampak seperti tanda kehijauan yang aneh dan perban di bagian belakang kepalanya.
Pada April 2020, ia menjadi subjek rumor tentang kecemasan akan kesehatannya setelah ia menghilang dari pandangan publik selama dua minggu.
Baca Juga: Korea Utara rombak pejabat di jajaran militer
Selama pandemi Covid-19, Korea Utara mengklaim tidak memiliki kasus satu pun dan menyatakan negaranya bebas virus corona.
Klaim itu sempat terguncang oleh aksi perombakan kepemimpinan senior Kim pada Juli yang menurut Kim didorong oleh "krisis besar" yang berkaitan dengan pandemi. Namun, dia tidak memberikan rincian terkait hal tersebut.
