kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Fox News Proyeksikan Donald Trump Memenangkan Pemilihan Presiden AS 2024


Rabu, 06 November 2024 / 14:31 WIB
Fox News Proyeksikan Donald Trump Memenangkan Pemilihan Presiden AS 2024
ILUSTRASI. Republican presidential nominee and former U.S. President Donald Trump, accompanied by former U.S. first lady Melania Trump, visits his campaign headquarters to thank the campaign workers on Election Day, in West Palm Beach, Florida, U.S., November 5, 2024. REUTERS/Brian Snyder TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  PHILADELPHIA. Fox News memproyeksikan Donald Trump akan memenangkan kursi presiden Amerika Serikat (AS), mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Kemenangan ini mengakhiri masa empat tahun setelah Trump meninggalkan Gedung Putih. Namun, media lain belum mengumumkan hasil resmi pemilihan.

Di West Palm Beach, Florida, tempat Trump direncanakan berpidato, para pendukung bersorak ketika Fox News menyatakan Trump sebagai pemenang. Trump berhasil memenangkan negara bagian kunci seperti North Carolina dan Georgia, dan memimpin di beberapa negara bagian lainnya, menurut Edison Research.

Baca Juga: Jalan Harris Menuju Kemenangan Semakin Sempit, Trump Unggul

Trump menunjukkan peningkatan suara dibandingkan dengan pemilu 2020 di berbagai wilayah, mulai dari daerah pedesaan hingga perkotaan. Partai Republik juga memenangkan mayoritas di Senat AS, setelah berhasil merebut kursi dari Demokrat di West Virginia dan Ohio. 

Sementara itu, perebutan kendali DPR masih belum jelas, meskipun Partai Republik saat ini memegang mayoritas tipis.

Kebangkitan Trump sebagai calon presiden kembali ini menjadi salah satu perubahan politik yang paling mengejutkan. Setelah peristiwa 6 Januari 2021, banyak pihak memprediksi bahwa karier politik Trump telah berakhir. 

Namun, dukungan Trump meningkat, terutama dari komunitas Hispanik dan rumah tangga berpenghasilan rendah yang terdampak inflasi sejak pemilu 2020.

Baca Juga: Habiskan US$15,9 Miliar, Pemilu Presiden 2024 Jadi Pemilu Termahal dalam Sejarah AS

Menurut jajak pendapat Edison, Trump memenangkan 45% suara dari pemilih Hispanik, meskipun masih di bawah Harris yang memperoleh 53%. Trump juga unggul dalam isu ekonomi, di mana 31% pemilih menyatakan bahwa ekonomi adalah isu utama mereka, dengan 79% memilih Trump. 

Sebanyak 45% pemilih mengatakan kondisi keuangan mereka lebih buruk dibandingkan empat tahun lalu, dan dari kelompok ini, 80% mendukung Trump.

Sementara itu, pasar global bereaksi positif terhadap kemungkinan kemenangan Trump. Saham berjangka AS, dolar, dan bitcoin semuanya menguat, menunjukkan ekspektasi kemenangan Trump.

Di Howard University, tempat pesta kemenangan Harris direncanakan, para pendukung mulai meninggalkan tempat setelah diperkirakan bahwa Harris tidak akan berpidato. Salah satu ketua kampanye Harris, Cedric Richmond, menyatakan bahwa masih ada suara yang harus dihitung dan hasil akhir belum pasti.

Baca Juga: Hasil Pemilu AS: Harris Menang di Vermont, Trump Menang di Kentucky & Indiana

Trump juga berhasil meningkatkan jumlah suaranya di hampir setiap wilayah dibandingkan dengan empat tahun lalu. Ia memperoleh dukungan lebih besar di daerah pinggiran kota, pedesaan, dan bahkan di beberapa kota besar yang biasanya mendukung Demokrat. 

Sebaliknya, Harris gagal memperoleh margin besar di daerah perkotaan dan pinggiran kota, seperti yang didapatkan Presiden Joe Biden pada pemilu 2020.

Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa hampir tiga perempat pemilih merasa bahwa demokrasi Amerika terancam, yang mencerminkan polarisasi yang semakin dalam di negara itu. Trump terus menggunakan retorika yang meragukan integritas pemilu, sementara Harris memperingatkan bahwa kemenangan Trump akan membahayakan demokrasi Amerika.

Sebelum pemungutan suara ditutup, Trump kembali mengklaim adanya kecurangan pemilu di Philadelphia dan Detroit, meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Pejabat di kedua kota tersebut dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Baca Juga: Berapa Gaji Presiden Amerika Serikat? Ini Rincian dan Faktanya

Pemilu ini diwarnai oleh berbagai kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk dua upaya pembunuhan terhadap Trump, pengunduran diri mendadak Joe Biden, dan naiknya Harris sebagai kandidat utama Demokrat. 

Jika Harris menang, ia akan menjadi presiden wanita pertama dan presiden keturunan Asia Selatan pertama di AS. Jika Trump menang, ia akan menjadi presiden pertama yang memenangkan masa jabatan tidak berturut-turut dalam lebih dari satu abad.

Selanjutnya: PP 47 Tahun 2024 Terbit, Begini Besaran Kredit Perbankan di Sektor Pertanian

Menarik Dibaca: Hujan Petir Terjadi di Daerah Ini, Simak Ramalan Cuaca Besok (7/11) di Jawa Barat


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×