kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

G7 Tawarkan US$15 Miliar ke Vietnam Agar Tinggalkan Batu Bara


Rabu, 07 Desember 2022 / 16:03 WIB
G7 Tawarkan US$15 Miliar ke Vietnam Agar Tinggalkan Batu Bara
ILUSTRASI. Para pekerja berjalan di dekat ekskavator yang memuat batu bara ke truk di pelabuhan batu bara di Hanoi, 23 Februari 2012. REUTERS/Kham


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - HANOI. Negara-negara industri yang tergabung dalam Group of Seven (G7) memberikan tawaran baru kepada Vietnam agar negara ASEAN itu mempercepat peralihannya dari batu bara. Kali ini G7 menawarkan dana segar senilai US$15 miliar.

Mengutip Channel News Asia, paket tersebut mencakup US$7,5 miliar yang hampir secara eksklusif terdiri dari pinjaman dari sektor publik. Jumlah yang sama juga disiapkan dalam bentuk janji dari sektor swasta.

Tiga orang pejabat terkait, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan itu menjadi tawaran terakhir dari G7 sebelum KTT Uni Eropa dan negara-negara Asia Tenggara di Brussel pada 14 Desember mendatang.

Baca Juga: Xi Jinping Kunjungi Arab Saudi di Tengah Upaya Meningkatkan Ekonomi

Tawaran tersebut secara bertahap bertambah nilainya dari janji awal yang hanya US$2 miliar dalam bentuk dana publik dengan dukungan swasta tambahan yang tidak ditentukan.

Vietnam saat ini menjadi salah satu di antara 20 pengguna batu bara terbanyak di dunia. Vietnam sebelumnya dijadwalkan untuk menandatangani perjanjian kemitraan transisi energi adil dengan negara-negara G7 pada pertemuan puncak iklim COP27 November lalu.

Sayangnya pembicaraan terputus sebelum pertemuan itu benar-benar terjadi. Pihak Vietnam kabarnya adalah yang membatalkan pertemuan di Hanoi itu.

Baca Juga: Pakar Medis China Menyebut Covid-19 Sudah Bermutasi dan Harus Berganti Nama

Tak lama setelahnya, Kementerian Industri Vietnam dikabarkan merilis rancangan aturan baru yang mengatur rencana energi jangka panjang. Di dalamnya justru mengatur peningkatan penggunaan batu bara dibandingkan dengan rancangan sebelumnya untuk dokumen yang sama.

Masih belum jelas apakah Vietnam akan siap untuk menerima peningkatan tawaran tersebut. Vietnam diketahui meminta lebih banyak hibah, karena secara tradisional menolak untuk mengambil pinjaman dalam jumlah besar.

Fokus G7 pada energi terbarukan memang bisa mengakibatkan kekurangan listrik di di negara yang sedang berkembang pesat tapi tidak memiliki cadangan yang kredibel, termasuk Vietnam.

Tawaran G7, meski cukup besar nilainya, tetap berpotensi mengguncang keamanan energi Vietnam.




TERBARU

[X]
×