kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gagal bayar obligasi China mengkhawatirkan, Shandong Ruyi perpanjang daftar default


Senin, 14 Desember 2020 / 12:26 WIB
Gagal bayar obligasi China mengkhawatirkan, Shandong Ruyi perpanjang daftar default
ILUSTRASI. Mata uang Yuan, Reminbi China (CNY)


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Potensi gagal bayar surat utang perusahaan-perusahaan di China masih mengkhawatirkan. Kali ini yang tengah berada di radar investor adalah pembayaran obligasi dari Shandong Ruyi Technology Group Co. 

Perusahaan tekstil asal China yang tengah bermasalah ini memiliki utang obligasi senilai CNY 1 miliar yuan (US$ 150 juta) yang akan jatuh tempo pada Senin ini (14/12).
Shandong Ruyi harus membayar pokok dan bunga obligasi 7,5% pada awal pekan ini. 

Baca Juga: Dana asing mengalir deras ke China

Perusahaan yang tengah berjuang secara finansial ini telah merencanakan untuk menunda pembayaran hingga tiga tahun. Shandong Ruyi juga perlu membayar bunga atas surat utang lainnya senilai CNY 1 miliar pada hari Selasa (15/12), setelah perusahaan ini menundanya dua kali awal tahun ini.

Kekhawatiran tentang keuangan perusahaan ini semakin meningkat tahun ini setelah badan pembiayaan pemerintah daerah menarik diri dari perjanjian untuk menjadi pemegang saham terbesar kedua di perusahaan ini.

Baca Juga: Pasokan daging babi melimpah, China alami penurunan harga konsumen dalam satu dekade

Jatuh tempo utang Shandong Ruyi yang akan datang mengalihkan perhatian investor kembali ke sektor swasta China yang sedang berjuang menyusul serentetan default obligasi oleh beberapa perusahaan terkait negara terkenal sejak bulan lalu. Masih dipimpin oleh perusahaan swasta, default di negara itu telah melampaui CNY 100 miliar yuan selama tiga tahun berturut-turut tahun ini.




TERBARU

[X]
×