kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,29   1,65   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gagal dapat bantuan pemerintah, maskapai Virgin Australia ambruk


Selasa, 21 April 2020 / 18:02 WIB
Gagal dapat bantuan pemerintah, maskapai Virgin Australia ambruk
ILUSTRASI. Virgin Australia.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pandemi virus corona baru (Covid-19) telah meluluhlantakkan industri penerbangan, mendorong sejumlah maskapai jatur ke jurang kebangkrutan. Yang terbaru, Virgin Australia Holding telah dinyatakan bangkrut. Pandemi tersebut telah merampas hampir seluruh pendapatan maskapai ini sehingga menyisakan tumpang utang yang kian menggunung.

Sebelumnya, FlyBe yakni maskapai penerbangan domestik terbesar di Inggris telah ambruk bulan lalu. Covid-19 telah menghantam bisnis perusahaan ini setelah adanya larangan untuk melakukan perjalanan baik domestik maupun internasional sehingga memaksanya mencari bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Hindari virus corona, makin banyak maskapai yang membatalkan penerbangan ke China

Deloitte telah mengambil kendali atas Virgin Australia dari operator yang berbasis di Brisbane. Proses restrukturisasi akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan dan selanjutnya akan dicari investor baru yang akan mengendalikan maskapai tersebut. Deloitte menyebut sudah ada 10 pihak yang tertarik dalam restrukturisasi itu.

Virgin Australia, yang telah merumahkan 80% dari 10.000 karyawannya, akan tetap mengoperasikan beberapa penerbangan untuk pekerja penting, pengangkutan dan pemulangan warga Australia. Program frequent flyer maskapai adalah perusahaan terpisah dan tidak dalam administrasi.

Vaughan Strawbridge, satu dari empat administrator di Deloitte, mengatakan nasib maskapai itu harus jelas dalam dua hingga tiga bulan. Dia mengatakan tidak berencana mengubah operasi Virgin Australia atau memecat pekerja. 

"Ada sejumlah partai yang sangat canggih yang memiliki kemampuan untuk menjadi bagian dari restrukturisasi," katanya dikutip Bloomberg, Selasa (21/4).

Pada akhir 2019, Virgin Asutralia memiliki utanga A$ 5 miliar atau sekitar US$ 3,2 miliar. Nasibnya lantas terombang-ambing setelah menghentikan hampir semua layanan karena Covid-19 dan gagal mendapat bantuan dari pemerintah.

Perusahaan ini telah mengajukan pinjaman kepada pemerintah sebesar A$1,4 miliar yang dikonversi menjadi ekuitas untuk melalui masa krisis. Namun, pemerintah Australia justru meminta pemegang saham maskapai untuk turun tangan melakukan penyelamatan perusahaan. Permohonan akhir maskapai itu sebesar A$ 200 juta ditolak pemerintah.

Hampir seluruh saham perusahaan ini dimiliki oleh maskapai asing, di antaranya Singapore Airlines Ltd., Etihad Airways PJSC, HNA Group Co. dan Nanshan Group Co. masing-masing memiliki sekitar 20%. Pendiri Virgin Group, Richard Branson, memiliki saham sekitar 10%.

Baca Juga: Boeing catatkan kinerja terburuk dalam 11 tahun terakhir

Dalam sepucuk surat kepada staf Virgin pada hari Senin, Richard Branson mengatakan maskapai penerbangannya di Inggris dan Australia tidak akan bertahan dari krisis tanpa bantuan pemerintah. Ia tetap akan melakukan segala upaya menjaga Virgin Australia tetapi itu menurutnya membutuhkan dukungan dari pemerintah.

Sementara di Amerika Serikat (AS), Departemen Keuangannya telah mencairkan bantuan senilai US$ 2,9 miliar kepada 54 maskapai kecil dan dua maskapai besar negara itu sebagai bantuan awal untuk menggaji awak maskapai. Saat ini, pemerintah AS juga masih dalam tahap finalisasi untuk rencana pemberian hibah bagi enam maskapai besar.

Seperti diketahui, Pemerintah AS telah setuju untuk pemberian paket penyelamatan sebesar US$ 25 miliar untuk maskapai agar bertahan dari tekanan Covid-19. Maskapai penerbangan besar harus membayar 30% dari dana yang diberikan dan waran setara dengan 10% dari jumlah pinjaman. Sementara maskapai yang menerima bantuan US$ 100 juta ke bawah tidak perlu membayar kembali dana itu kepada pemerintah.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×