Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Thailand akan membeli 12 jet tempur Gripen JAS 39 buatan Swedia (SAAB) untuk menggantikan armada lama pesawat tempurnya, yang sebagian besar berasal dari Amerika Serikat (AS).
Langkah ini dilakukan dua tahun setelah permintaan Thailand untuk membeli F-35 ditolak oleh Washington.
Baca Juga: Jelang Penerapan Tarif, Ekspor Thailand Naik 10,2% di April 2025
Kepala Angkatan Udara Thailand, Air Chief Marshal Punpakdee Pattanakul menyampaikan bahwa pembelian akan dilakukan secara bertahap selama 10 tahun.
Tahap pertama pada 2025–2029 mencakup empat unit Gripen dengan anggaran 19,5 miliar baht (sekitar US$ 596 juta).
Proposal akan diajukan ke kabinet bulan depan, dan bila disetujui, kontrak ditargetkan diteken pada Agustus.
“Gripen E/F adalah solusi terbaik untuk kemandirian kekuatan udara Thailand di masa depan,” ujar CEO SAAB Micael Johansson pada Rabu (4/6).
Gagal Dapat F-35
Thailand awalnya mengincar hingga delapan unit F-35 dari Lockheed Martin. Namun, AS menolak permintaan itu pada 2023 dengan alasan kesiapan teknis dan kompatibilitas perawatan.
Baca Juga: Mengintip Kekayaan Raja Thailand, Raja Rama X, Raja Terkaya di Dunia
Penjualan F-35 sendiri sangat selektif, hanya diberikan ke sekutu terdekat AS seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
Meski berstatus Major Non-NATO Ally sejak 2023, Thailand harus kembali mengandalkan Gripen.
Negeri Gajah Putih saat ini mengoperasikan 11 unit Gripen JAS 39, serta sejumlah F-16 dan F-5 buatan AS, sebagian telah digunakan sejak akhir 1980-an.