Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan futures indeks saham Amerika Serikat terhenti pada Jumat (28/11/2025) setelah gangguan data di CME Group menyebabkan pembekuan transaksi di berbagai instrumen, mulai dari mata uang, komoditas, obligasi pemerintah AS, hingga kontrak berjangka saham.
Insiden ini membuat pelaku pasar kehilangan acuan harga menjelang sesi perdagangan yang lebih singkat pasca libur Thanksgiving.
CME, operator bursa derivatif terbesar di dunia, melaporkan gangguan tersebut pada pukul 21.40 ET, dan menyebut masalah berasal dari gangguan sistem pendingin di pusat data CyrusOne.
Baca Juga: Gangguan Teknis di CME Group Hentikan Perdagangan Global di Berbagai Aset
Produk-produk andalan CME seperti S&P 500 futures, Nasdaq 100 futures, dan Dow futures semuanya menunjukkan transaksi terakhir pada pukul 21.44 ET, 27 November.
Pelaku pasar frustrasi, dampak diperkirakan terbatas jika cepat pulih
Christopher Peters, Head of Trading di Accendo Markets London, mengatakan insiden ini terutama menimbulkan frustrasi bagi pelaku pasar.
“Selama masalah ini bisa diselesaikan dalam beberapa jam ke depan, saya pikir dampaknya pada bisnis kami akan terbatas,” ujarnya.
Volume perdagangan hari itu memang diperkirakan ringan mengingat libur Thanksgiving pada Kamis. Dengan terhentinya perdagangan futures, investor beralih menggunakan ETF indeks AS sebagai indikator sentimen pasar.
Baca Juga: Peretasan Bursa Kripto Upbit: Korsel Duga Grup Lazarus Korut Jadi Dalangnya
ETF indeks AS bergerak naik di prapembukaan
Dalam perdagangan prapembukaan, sejumlah ETF utama menunjukkan penguatan:
-
SPDR S&P 500 ETF (SPY) naik 0,3%
-
Invesco QQQ Trust (QQQ) yang melacak Nasdaq naik 0,4%
-
ETF yang melacak Dow Jones juga menguat 0,3% dengan volume tipis
Meski futures dibekukan, perdagangan saham perusahaan AS tetap berlangsung normal pada sesi prapembukaan.
Saham CME Group justru ikut melemah, turun sekitar 0,7% dengan volume ringan.













