Sumber: Jerusalem Post | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Sebuah tim peneliti di Rabin Medical Center di Beilinson, Israel, menguji cannabidiol (CBD) oil terhadap 11 pasien virus corona baru dalam kondisi serius. Penelitian itu menunjukkan hasil yang menjanjikan.
CBD oil merupakan senyawa nonintoksikasi yang diekstrak dari tanaman ganja.
Mengutip The Jerusalem Post, dari 11 pasien, 8 di antaranya mengalami pemulihan atas infeksi yang mereka derita, yang diketahui menyebabkan kematian pada pasien Covid-19, yang mengarah pada kesembuhan mereka antara tujuh dan 30 hari kemudian.
Tiga pasien lainnya meninggal karena penyakit mereka.
Baca Juga: Ini penjelasan mengapa golongan darah A lebih berisiko terserang Covid-19
Para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Moshe Yeshurun, Kepala Unit Sumsum Tulang Rabin Medical Center, menekankan, temuan ini masih awal dan terlalu terbatas untuk mendapatkan kesimpulan konkret tentang pengaruh ganja pada jangka waktu penyakit.
Tapi, temuan itu membenarkan penelitian lanjutan dengan kelompok pasien Covid-19 yang lebih besar.
Studi yang lebih luas
Yeshurun dan timnya memutuskan untuk menguji CBD oil pada pasien Covid-19 karena keberhasilan yang mereka lihat dalam mengurangi infeksi pada pasien yang telah menjalani transplantasi sumsum tulang dengan ekstrak ganja itu.
Pasien yang menerima transplantasi sumsum tulang berisiko mengalami komplikasi, jika sel yang ditransplantasikan dari donor mengidentifikasi penerima sebagai benda asing.
Baca Juga: 8 Gejala darah tinggi, penyakit penyerta Covid-19 terbanyak dan berbahaya