Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
"Bank of England telah mempertahankan bias pengetatannya tetapi kelemahan ekonomi yang terus berlanjut akan membuat para pembuat kebijakan cenderung mengambil sikap yang semakin dovish," kata Kepala ekonom bisnis di IHS Markit Chris Williamson.
Data sebelumnya telah menunjukkan menurunnya produksi mobil karena mobil karena produsen mengajukan penutupan pabrik di musim panas secara tahunan demi mengikuti batas waktu Brexit 29 yang seharusnya kemudian ditunda hingga 31 Oktober.
Tetapi data manufaktur Juni 2019 juga secara tak terduga anjlok sehingga output untuk kuartal tersebut berkontraksi pada tingkat tercepat sejak awal 2009, ketika ekonomi Inggris terperosok dalam resesi.
Survei bisnis sektor swasta menunjukkan sektor manufaktur dan konstruksi mengalami kontraksi pada bulan Juli, sementara sektor jasa yang lebih besar hanya mengalami pertumbuhan moderat.
Baca Juga: Amerika Serikat menuduh China terapkan rezim preman di Hong Kong
Ekonomi Inggris telah melambat sejak pemungutan suara Juni 2016 dalam kesepakatan untuk meninggal Uni Eropa. Diperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan turun lebih dari 2% sebelum referendum meningkat sebesar 1,4% dari tahun lalu.
Data hai ini menunjukkan investasi bisnis mengalami kontraksi 0,5% pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan dengan ekspektasi para ekonom yang turun 0,3%.
Pengeluaran rumah tangga, yang jauh lebih tangguh daripada investasi bisnis, karena turunnya pengangguran dan kenaikan upah, naik 0,5% pada kuartal tersebut.
Baca Juga: Ribuan demonstran padati terminal kedatangan Bandara Hong Hong