Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sejumlah bank terbesar di China diproyeksi bakal membukukan penurunan laba di semester I 2020 untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global. Hal ini dilanda oleh meningkatnya jumlah kredit macet dan meningkatnya cadangan kerugian alias provisi kredit yang diakibatkan oleh pandemi virus corona.
Lima bank besar milik negara di China termasuk Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), China Construction Bank (CCB) dan Bank of China (BoC) dikabarkan bakal mengumumkan laporan keuangan pada 28 Agustus 2020. "Bank di masa lalu lebih mudah, tetapi sekarang banyak tanda yang menunjukkan bahwa mereka berada di bawah tekanan besar," ujar Hong Hao, Kepala Penelitian di BoCom International seperti dilansir Reuters, Senin (24/8).
Baca Juga: Mengintip ambisi Shanghai menjadi pusat keuangan dunia
Menurutnya, pandemi telah menghantam bisnis perbankan secara keras, dan dipastikan neraca keuangan tidak akan bagus.
Bank komersial di China secara industri membukukan penurunan sekitar 9,4% dari segi laba bersih di semester petama, sementara enam bank terbesar mencatat penurunan laba 12% dari tahun lalu, menurut data Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China (CBIRC).
Kabinet China mengatakan pada bulan Juni 2020 lalu bahwa pihak berwenang akan mendorong lembaga keuangan untuk mengorbankan 1,5 triliun yuan atau sekitar US$ 212 miliar laba di tahun ini. Salah satunya untuk mendukung perusahaan dari segala bentuk stimulus seperti penurunan suku bunga pinjaman dan efisiensi biaya, hingga menunda pembayaran kredit.
Regulator perbankan di China juga sudah meminta perbankan untuk sepenuhnya mengakui kredit macet di neraca dan meningkatkan penyangga likuiditas untuk menutupi kredit macet tersebut pada paruh pertama tahun ini. Tentu, hal ini bakal membebani keuntungan, menurut dua bankir dari salah satu bank terbesar kepada Reuters.
Dalam langkah yang jarang terjadi, beberapa pialang terkemuka di China juga sudah merevisi proyeksi mereka tentang pendapatan bank di paruh pertama. menurut Menurut salah satu analis, laba tahun ini bakal dipangkas untuk mendorong ekonomi sektor riil.
Baca Juga: Filipina: 9 Garis yang dipakai China untuk mengklaim Laut China Selatan adalah palsu
Beberapa bank kecil juga didorong oleh regulator untuk mengambil langkah-langkah efisiensi seperti pemotongan gaji bankir untuk menopang neraca mereka dalam menghadapi kondisi sulit.
Dalam wawancara media pemerintah baru-baru ini, Ketua CBIRC Guo Shuqing mendesak bank untuk menyisihkan lebih banyak uang tunai sebagai penyangga kerugian pinjaman, dan menghasilkan rencana laba yang realistis.