kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.620   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Gara-gara corona, ratusan karyawan Standard Chartered terancam kena PHK


Kamis, 30 Juli 2020 / 15:06 WIB
Gara-gara corona, ratusan karyawan Standard Chartered terancam kena PHK
ILUSTRASI. FILE PHOTO: People pass by the logo of Standard Chartered plc at the SIBOS banking and financial conference in Toronto, Ontario, Canada October 19, 2017. REUTERS/Chris Helgren/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Standard Chartered Plc akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal sebagai dampak pandemi corona (Covid-19). Perbankan multinasional asal Inggris ini mengukuti jejak pesainya Deutsche Bank AG dan HSBC Holdings Plc dalam mengurangi jumlah pekerja mereka.

Perusahaan tengah menyusun daftar ratusan karyawan yang akan kena PHK. Diketahui, Standard Chartered Plc mempekerjaan sekitar 85 ribu orang.

Baca Juga: Trump siap ambil lebih banyak risiko untuk membendung China di Asia Pasifik

"Sejumlah kecil peran dibuat berlebihan sejalan dengan komitmen kami untuk mentransformasikan bank dan memastikan daya saingnya di masa depan. Ini bukan hasil dampak dari pandemi Covid-19,” tulis pernyataan Standard Chartered dilansir dari Bloomberg, Kamis (30/7).

Sebelumnya, perusahaan sempat menunda rencana pemangkasan jumlah pekerja sejak awal wabah Covid-19. Bahkan, mereka mengatakan tidak berniat melakukan PHK dengan alasan pandemi. "Mereka yang kehilangan pekerjaan akan terus dibayar sampai akhir tahun di samping menerima pembayaran pesangon,” jelas manajemen.

Keputusan Standard Chartered untuk melanjutkan pemangkasan berarti perusahaan telah ingkar janji untuk menunda PHK sampai krisis corona berlalu. Adapun negara yang kemungkinan terkena dampak pemangkasan jumlah pekerja ini termasuk London, New York dan Singapura.

Standard Chartered fokus pada pasar di Asia, Afrika dan Timur Tengah dalam menyalurkan pinjaman. Namun saat ini tengah menghadapi tekanan dari investor guna mengurangi beban biaya dan meningkatkan pengembalian untuk menaikkan harga sahamnya.

Baca Juga: Pakar militer: Jet tempur F-22 milik AS tak akan berdaya menghadapi J-20 di Pasifik

Di bawah Kepala Eksekutif Bill Winters, perusahaan melakukan perombakan secara besar – besaran sehingga mengurangi jumlah manajemen di bagian menengah. Standard Chartered juga menginvestasikan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi.

Sebelumnya, HSBC mengatakan kepada karyawannya pada bulan lalu bahwa mereka akan melanjutkan rencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya hingga 35.000 orang. Awalnya mereka akan menyetop sementara redudansi. Deutsche Bank juga mengakhiri penundaan untuk memecat para pekerjanya pada Mei lalu.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×