Sumber: The Straits Times,The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Umat Muslim harus melakukan sholat reguler (zuhur) sebagai pengganti sholat berjamaah," kata Muis dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa sebagai pengganti khotbah Jumat reguler, pesan-pesan tentang pedoman agama akan tersedia secara online.
Baca Juga: Duh, dua WNI lagi positif virus corona di Singapura
Sebelumnya pada hari Kamis, Masagos mengatakan di Facebook bahwa Kementerian Kesehatan tengah mengidentifikasi dan menyelidiki warga Singapura yang menghadiri pertemuan di Malaysia, yang berlangsung di Masjid Seri Petaling di pinggiran Kuala Lumpur dari 27 Februari hingga 1 Maret, dan melibatkan sekitar 10.000 orang dari beberapa negara.
The Straits Times memberitakan, mereka diyakini sebagai Jama'at Tabligh, gerakan misionaris Muslim yang dimulai di India pada akhir 1920-an dan dikenal sebagai Jemaah Tabligh di Malaysia dan Singapura. Menurut Kementerian Kesehatan Brunei, semua 11 kasus virus corona di negara itu pada hari Rabu telah ditelusuri kembali ke pertemuan ini.
Baca Juga: Perdana Menteri Lee: Singapura hadapi situasi serius virus corona
Pihak berwenang Malaysia sekarang melacak sekitar 5.000 warga Malaysia yang telah menghadiri acara tersebut. Ia percaya bahwa acara tabligh di Kuala Lumpur telah melibatkan sekitar 10.000 orang dari beberapa negara.
Pada konferensi pers pada hari Kamis, Masagos mengatakan Singapura harus terus melakukan yang terbaik untuk Singapura.
"Kita harus mengikuti apa yang kita butuhkan untuk Singapura. Kita tidak hanya melindungi umat Islam, kita melindungi bangsa," tambah seperti dikutip Straits Times.