Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
Meski demikian sejumlah analis meragukan aksi NSA tersebut. Sebab ini memang baru pertama kali, agensi pemerintah tersebut ikut campur dalam keamanan informasi komersial.
“Saya belum pernah melihat hal ini sebelumnya. Saya tidak bisa memikirkan contoh di mana pemerintah bekerja sama dengan vendor dan ambil kredit dari sana,” kata Kepala Eksekutif Tenable Amit Yoran yang sebelumnya menjabat sebagai direktur pendiri TImm Kesiapan Darurat Komputer AS.
Pujian yang disematkan kepada NSA sendiri jadi penyeimbang atas sejumlah aksinya selama ini. NSA sebelumnya dikritik setelah mata-mata sibernya mengeksploitasi rentannya keamanan Microsoft untuk menyebarkan aksi peretasan terhadap musuh-musuhnya.
Pada 2016 jadi kasus yang paling disorot ketika perangkat peretasan tersebut bisa didapatkan secara gratis yang kemudian berkembang dimanfaatkan sebuah kelompok untuk menyebarkan Malware WannaCry pada 2017.
Baca Juga: Microsoft: Hacker Korea Utara mencuri informasi sensitif dari AS, Jepang, dan Korsel
Virus penghapus data yang telah menimbulkan kekacauan global. Europol memperkirakan WannaCry menimbulkan dampak kepada 200.000 komputer di lebih 150 negara.
Neuberger tak menanggapi langsung kontroversi itu. Ia cuma bilang NSA bakal jadi mitra keamanan siber yang baik.