kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Gara-gara pandemi, jumlah penduduk Singapura menyusut 4,1%


Selasa, 28 September 2021 / 15:42 WIB
Gara-gara pandemi, jumlah penduduk Singapura menyusut 4,1%
ILUSTRASI. Orang-orang menyeberang jalan di distrik perbelanjaan Orchard Road saat Singapura membuka kembali perekonomian, di tengah wabah penyakit virus corona atau COVID-19, di Singapura 19 Juni 2020. REUTERS/Edgar Su.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Populasi Singapura menyusut 4,1% menjadi 5,45 juta jiwa pada Juni tahun ini, sebagian besar karena penurunan jumlah non-penduduk di tengah pandemi COVID-19, menurut angka resmi yang dirilis pada Selasa (28/9).

Jumlah penduduk warga negara dan penduduk tetap (PR) mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak Singapura mulai mengumpulkan data tersebut pada 1970, Divisi Kependudukan dan Bakat Nasional (NPTD) mengatakan.

Melansir Channel News Asia, secara khusus, mengacu laporan tahunan bertajuk Population in Brief, jumlah penduduk warga negara Singapura turun 0,7% menjadi 3,5 juta dibanding Juni tahun lalu, sementara PR merosot 6,2% menjadi 490.000.

Baca Juga: Hampir 2.000, Singapura catat rekor baru kasus harian COVID-19

“Pembatasan perjalanan selama pandemi adalah faktor utama yang memengaruhi ukuran (warga) dan populasi PR pada 2021, karena lebih banyak (warga) dan PR tinggal di luar negeri terus menerus selama 12 bulan atau lebih, yang karenanya tidak dihitung sebagai bagian dari populasi penduduk,” kata NPTD.

Lebih sedikit orang menjadi warga negara baru atau PR tahun lalu, kemungkinan karena pembatasan perjalanan dan pembatasan operasional yang timbul dari pandemi COVID-19, NPTD menambahkan.

“Misalnya, langkah-langkah manajemen yang aman mengakibatkan terbatasnya slot untuk menyelesaikan langkah-langkah terakhir untuk PR dan pendaftaran kewarganegaraan, yang harus dilakukan secara langsung," ujar NPTD.

“Akibatnya, beberapa pelamar yang disetujui prinsipnya belum menyelesaikan semua proses yang diperlukan untuk mendapatkan izin tinggal permanen atau kewarganegaraan mereka pada akhir 2020,” ungkap NPTD.

Selanjutnya: Pasien isolasi mandiri di Singapura meningkat, informasi alami penundaan



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×