kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

GE Gandeng China Hasilkan Sistem Elektronik Pesawat


Senin, 16 November 2009 / 10:23 WIB
GE Gandeng China Hasilkan Sistem Elektronik Pesawat


Sumber: Reuters | Editor: Dikky Setiawan

BEIJING. General Electric Co. mengumumkan rencana pembentukan perusahaan patungan dengan perusahaan milik Pemerintah China, Aviation Industry Corp. (AVIC). Perusahaan patungan itu akan memproduksi sistem elektronik pesawat atau aviation electronics (avionics) untuk pesawat baru, sekaligus menyediakan jasa perawatan.

Di perusahaan patungan itu, GE dan AVIC berbagi kepemilikan sama rata, 50%-50%. Fasilitas produksi joint venture tersebut berlokasi di China dan Amerika Serikat (AS).

Kantor pusat perusahaan rencananya akan dibangun di Shanghai. Di tempat itu, GE juga akan membangun pusat teknologi untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

GE dan AVIC menargetkan anak perusahaan mereka akan mulai berproduksi di pertengahan 2010. Namun, GE mengingatkan, kepastian masa produksi tergantung pada waktu pemerintah AS menerbitkan izin produksi.

Di tahap awal, perusahaan patungan GE dan AVIC itu berharap bisa menjadi pemasok Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC). Produsen pesawat asal China itu sedang pengembangan pesawat jet penumpang yang memiliki 150 kursi. Pesawat yang memiliki kode produksi seri C919 itu disebut-sebut sebagai pesawat jet terbesar yang dirancang China.

COMAC menargetkan, pesawat C919 sudah memasuki masa ujicoba pada 2014 dan pengiriman pesanan ke pelanggan dimulai tahun 2016.

"Prioritas pertama kami adalah membantu COMAC C919 bersaing," kata Lorraine Bolsinger, Chief Executive Officer (CEO) GE Aviation Systems, Sabtu (15/11).

COMAC telah memasarkan pesawat jet ARJ21. Ini merupakan pesawat jet pertama buatan COMAC yang memiliki kapasitas 90 tempat duduk.

CEO GE Jeff Immelt, optimistis, perusahaan patungan itu bakal menempatkan industri penerbangan di China sejajar dengan negara-negara maju lainnya. "Dalam satu dekade mendatang, China bisa menjadi salah satu negara produsen pesawat terbesar di dunia," kata Immelt, seusai upacara penandatanganan kesepakatan di Beijing, akhir pekan lalu.

Selain pasar domestik, perusahaan patungan GE-AVIC itu juga berniat merambah pasar global. Salah satu rencana jangka panjang mereka adalah menjual komponen avionics ke produsen pesawat dunia, termasuk di AS.

AVIC terbentuk 2008, setelah pemerintah China menggabungkan dua perusahaan, yakni AVIC I dan AVIC II. China melakukan merger dengan alasan efisiensi. China berniat membuat pesawat sendiri untuk menghindari ketergantungan kepada Boeing dan Airbus.




TERBARU

[X]
×