kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gejolak politik mereda, Muhyiddin: Malaysia akan gelar pemilu usai pandemi berakhir


Sabtu, 28 November 2020 / 17:55 WIB
Gejolak politik mereda, Muhyiddin: Malaysia akan gelar pemilu usai pandemi berakhir


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan negaranya baru akan mengadakan pemilihan umum ketika pandemi virus corona selesai.

Pernyataan ini diucapkan Muhyiddin usai memenangkan dukungan parlemen untuk mendapatkan anggaran guna menjalankan roda pemerintahannya.

Parlemen mengesahkan anggaran terbesar yang pernah ada dengan pemungutan suara pada hari Kamis, meskipun selama berminggu-minggu diancam oleh oposisi dan beberapa sekutu Muhyiddin untuk menggagalkan rencana pengeluaran pemerintah di 2021 yang dapat memicu krisis.

Baca Juga: Timur Tengah memanas, Iran tuduh Israel membunuh ilmuwan nuklir mereka

“Insya Allah setelah COVID-19 selesai, kami akan mengadakan pemilihan umum,” kata Muhyiddin dalam pidatonya di rapat umum virtual tahunan partainya Bersatu.

"Kami akan mengembalikan mandat kepada rakyat dan menyerahkan kepada mereka untuk memilih pemerintahan mana yang mereka inginkan," lanjut dia.

Pemerintahan Muhyiddin yang berusia delapan bulan berpegang pada mayoritas dua kursi di parlemen, berhasil menangkis tantangan kepemimpinan dari pemimpin oposisi Anwar Ibrahim.

Muhyiddin mengatakan bahwa dia bertemu dengan Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi minggu ini dan mereka sepakat untuk memperbaiki hubungan antara partainya dan menghindari persaingan satu sama lain saat pemilihan umum dilakukan.

Baca Juga: Tiga bank negara China akan tangguhkan pembukaan rekening logam mulia, apa sebabnya?

“Saya tahu orang-orang sudah muak dengan politik tanpa akhir. Rakyat ingin pemimpin politik membantu mereka, bukan terus-menerus memperebutkan kekuasaan,” kata Muhyiddin.

Malaysia menghadapi gelombang baru infeksi virus korona, dengan kasus kumulatif meningkat lebih dari empat kali lipat sejak September menjadi lebih dari 60.000 pada Jumat.

Selanjutnya: Cuan industri manufaktur China cetak rekor, bukti ekonominya mulai pulih?




TERBARU

[X]
×