Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Sebagai respons, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menolak keras gagasan tersebut. Tsai mengungkapkan, Taiwan dan China tidak boleh bersubordinasi satu sama lain.
Lebih lanjut, Tsai memastikan, Taiwan akan terus memperkuat pertahanannya untuk memastikan tidak ada yang bisa memaksa pulau itu untuk menerima jalan yang telah ditetapkan China yang tidak menawarkan kebebasan atau demokrasi.
Berbicara pada acara Hari Nasional, Tsai mengatakan, dia berharap untuk meredakan ketegangan di Selat Taiwan, dan menegaskan kembali bahwa Taiwan tidak akan "bertindak gegabah".
"Tapi seharusnya tidak ada ilusi bahwa rakyat Taiwan akan tunduk pada tekanan," katanya dalam pidato di luar kantor kepresidenan di pusat Taipei, Senin, seperti dikutip Reuters.
Selama ini, China selalu menawarkan model otonomi "satu negara, dua sistem" kepada Taiwan. Model ini juga digunakan oleh Hong Kong. Namun, semua partai besar Taiwan telah menolaknya, terutama setelah tindakan keras keamanan China baru-baru ini terjadi di Hong Kong.