kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Gelombang PHK Massal Berlanjut, Trump Pecat 6.700 Pegawai IRS demi Efisiensi


Kamis, 20 Februari 2025 / 22:15 WIB
Gelombang PHK Massal Berlanjut, Trump Pecat 6.700 Pegawai IRS demi Efisiensi
ILUSTRASI. Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan akan memberhentikan sekitar 6.700 pegawai Internal Revenue Service (IRS) pada Kamis mendatang.. REUTERS/Kent Nishimura


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan akan memberhentikan sekitar 6.700 pegawai Internal Revenue Service (IRS) pada Kamis.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya radikal Presiden Donald Trump dalam merampingkan birokrasi federal, yang telah menargetkan berbagai lembaga, termasuk regulator perbankan, pekerja kehutanan, ilmuwan roket, dan puluhan ribu pegawai pemerintah lainnya.

Pemutusan hubungan kerja ini terjadi di tengah musim pelaporan pajak yang krusial, dengan batas akhir pengajuan pajak pada 15 April 2025.

Pemangkasan sekitar 7% dari total tenaga kerja IRS yang mencapai 95.000 orang ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap kapasitas lembaga dalam mengelola lebih dari 140 juta laporan pajak individu yang diperkirakan akan diajukan tahun ini.

Baca Juga: Produsen Kendaraan Listrik Ini Bangkrut, Terpaksa Jual Aset Akibat Sepinya Pembeli

Strategi Pemangkasan dan Peran Elon Musk

Langkah pengurangan pegawai ini dipimpin oleh Elon Musk, miliarder teknologi dan pendukung utama kampanye Trump. Sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan yang baru dibentuk,

Musk telah membatalkan berbagai kontrak pemerintah senilai sekitar $8,5 miliar, termasuk yang berkaitan dengan bantuan luar negeri dan program pelatihan keberagaman yang ditentang oleh Trump.

IRS sendiri belum mengonfirmasi pemutusan hubungan kerja ini secara resmi. Namun, menurut sumber yang mengetahui kebijakan ini, pemutusan terutama akan menargetkan pegawai yang direkrut di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memperkuat penegakan pajak terhadap wajib pajak kaya.

Para kritikus dari Partai Republik berpendapat bahwa kebijakan Biden tersebut justru akan lebih banyak menyasar kelas menengah dan pemilik usaha kecil.

Dampak terhadap IRS dan Musim Pelaporan Pajak

Sebagian besar pegawai yang terdampak merupakan tenaga kerja dalam masa percobaan yang memiliki perlindungan kerja lebih rendah dibandingkan pegawai tetap. Mereka yang terkena dampak termasuk agen pajak, auditor khusus, serta spesialis TI yang tersebar di 50 negara bagian, Puerto Rico, dan Washington, D.C.

Baca Juga: Trump dan Elon Musk Bahas Efisiensi dan Penghematan di Sebuah Wawancara Eksklusif

Namun, IRS tetap mempertahankan ribuan pegawai dalam masa percobaan yang dianggap esensial untuk pemrosesan pengembalian pajak, termasuk staf yang mendukung serta memberikan advokasi bagi wajib pajak.

Dengan batas waktu pelaporan pajak yang semakin dekat, langkah pemangkasan ini memunculkan kekhawatiran akan terganggunya proses pengolahan data pajak serta potensi keterlambatan dalam pengembalian dana kepada wajib pajak.

Implikasi Politik dan Ekonomi

Gedung Putih sejauh ini belum memberikan rincian jumlah keseluruhan pegawai pemerintah yang akan diberhentikan dalam kampanye efisiensi birokrasi ini. Pekan lalu, sekitar 75.000 pegawai federal telah menerima tawaran pensiun dini atau pemutusan hubungan kerja sukarela.

Langkah ini mendapatkan dukungan luas dari Partai Republik, yang melihat pengurangan tenaga kerja federal sebagai upaya mengurangi birokrasi yang dianggap berlebihan, korup, dan kurang loyal kepada pemerintahan Trump.

Baca Juga: Donald Trump Berencana Terapkan Tarif 25% untuk Otomotif, Semikonduktor, dan Farmasi

Selain itu, pemangkasan ini juga menyasar lembaga-lembaga yang bertugas mengatur industri besar dan mengumpulkan pajak, termasuk yang memiliki pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan milik Musk seperti SpaceX, Tesla, dan Neuralink.

Trump dan Musk memiliki target untuk memangkas setidaknya US$1 triliun dari total anggaran federal yang mencapai US$6,7 triliun. Meski demikian, Trump telah menegaskan bahwa ia tidak akan menyentuh program tunjangan sosial populer yang menyumbang sekitar sepertiga dari anggaran federal tersebut.

Namun, Partai Demokrat mengkritik kebijakan ini, menuduh Trump telah melampaui kewenangan konstitusionalnya dan menghapus program-program pemerintah yang penting bagi kelas menengah Amerika.

Mereka juga memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat merugikan jutaan keluarga yang bergantung pada layanan-layanan yang kini terancam dikurangi atau dihapuskan.

Selanjutnya: Rusia Kembali Gempur Infrastruktur Gas dan Listrik di Ukraina Timur dan Selatan

Menarik Dibaca: Segera Cek Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Pada Jumat, 21 Februari 2025



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×