Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KATHMANDU. Sedikitnya 128 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka di Nepal ketika sebuah gempa bumi kuat mengguncang wilayah barat Jajarkot.
Rumah-rumah di daerah itu runtuh dan bangunan-bangunan sampai ke New Delhi di negara tetangganya, India berguncang.
Pusat Seismologi Nasional Nepal menyebutkan, gempa terjadi pada pukul 23:47 (1802 GMT) pada hari Jumat (3/11) dengan kekuatan magnitudo 6,4.
Pusat Penelitian Geosains Jerman mengukur gempa tersebut pada magnitudo 5,7, menurunkan kekuatannya dari magnitudo 6,2. Sementara Survei Geologi AS menyebut kekuatannya pada magnitudo 5,6.
Baca Juga: Nepal Diguncang Gempa Magnitudo 6,4, Sedikitnya 69 Orang Meninggal
Gempa ini merupakan yang paling mematikan sejak tahun 2015 ketika sekitar 9.000 orang tewas dalam dua gempa bumi di negara Himalaya ini.
Seluruh kota, kuil-kuil berusia berabad-abad dan situs-situs bersejarah lainnya menjadi puing-puing saat itu, dengan lebih dari satu juta rumah hancur, dengan kerugian ekonomi mencapai US$ 6 miliar.
Para pejabat khawatir jumlah korban tewas dalam gempa hari Jumat dapat meningkat karena mereka tidak dapat melakukan kontak di daerah perbukitan dekat pusat gempa, sekitar 500 km (300 mil) sebelah barat ibukota Kathmandu, di mana getaran juga dirasakan.
Distrik ini memiliki populasi 190.000 jiwa dengan desa-desa yang tersebar di perbukitan terpencil.
"Jumlah korban luka-luka bisa mencapai ratusan orang dan jumlah korban tewas juga bisa meningkat," ujar pejabat distrik Jajarkot, Harish Chandra Sharma, kepada Reuters melalui telepon, Sabtu (4/11).
Juru bicara kepolisian Kuber Kadayat mengatakan, 92 orang tewas di Jajarkot dan 36 orang di distrik tetangga Rukum West, keduanya di provinsi Karnali. Pusat gempa berada di desa Ramidanda.
Sedikitnya 85 orang terluka di Rukum West dan 55 di Jajarkot, kata seorang pejabat di kantor perdana menteri. Sementara Sharma mengatakan sedikitnya 50 orang dirawat di rumah sakit di Jajarkot saja.
Baca Juga: Siapa Itu Dalai Lama?
"Banyak rumah yang runtuh, banyak pula yang mengalami keretakan. Ribuan warga menghabiskan sepanjang malam di tempat terbuka yang dingin karena mereka terlalu takut untuk masuk ke dalam rumah-rumah yang retak ketika gempa susulan melanda," kata Sharma.
"Saya sendiri tidak bisa masuk ke dalam rumah."
Tim SAR harus membersihkan jalan yang diblokir oleh tanah longsor, yang dipicu oleh gempa bumi, untuk mencapai daerah-daerah yang terkena dampak, kata perwira polisi Namaraj Bhattarai.
Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal terbang ke daerah tersebut pada hari Sabtu pagi dengan 16 anggota tim medis militer untuk mengawasi pencarian, penyelamatan dan bantuan.
Dahal, yang memposting di platform media sosial X, menyatakan, kesedihan yang mendalam atas hilangnya nyawa dan harta benda dalam gempa tersebut dan memerintahkan badan-badan keamanan untuk meluncurkan operasi penyelamatan dan bantuan segera.
Rekaman media lokal menunjukkan fasad rumah-rumah bata bertingkat yang hancur, dengan perabotan besar berserakan. Video di X menunjukkan orang-orang berlarian ke jalan saat beberapa bangunan dievakuasi.
"Rumah-rumah telah runtuh. Orang-orang berhamburan keluar dari rumah mereka. Saya berada di tengah-tengah kerumunan warga yang ketakutan. Kami sedang mencoba untuk mencari rincian kerusakan," kata pejabat polisi Santosh Rokka melalui telepon.