Reporter: Dani Prasetya, Reuters |
DETROIT. General Motors Co mengantongi dari rekannya, SAIC Motor Corp, untuk membeli kembali (buyback) 1% saham yang tertanam pada perusahaan patungannya di China.
Menurut seorang sumber, kesepakatan itu akan membuat porsi patungan kedua belah pihak menjadi seimbang, masing-masing 50%, pada operasional pabrik di China termasuk penetapan anggaran dan penentuan pimpinan perusahaan.
Namun, buyback itu sekaligus tetap membuat SAIC mempertahankan kepemilikan 51% sahamnya pada bisnis penjualan. Artinya, SAIC memiliki hak mengontrol penetapan pendapatan pada perusahaan patungan yang populer disebut Shanghai GM. Rencana itu hingga kini belum terealisasi karena kedua belah pihak masih harus mengantongi izin dari pemerintah China.
Porsi kepemilikan saham yang sebelumnya terjadi antara kedua belah pihak bisa dibilang imbang, masing-masing mengantongi 50% saham. Namun, pada 2010, GM menjual 1% sahamnya di Shanghai GM pada SAIC senilai US$ 85 juta untuk menghindar dari kebangkrutan.
Apabila pemerintah China menyetujui porsi saham awal maka masing-masing perusahaan akan memegang 50% saham pada sektor operasional pada Shanghai GM. SAIC bakal tetap mempertahankan dominasi 51% sahamnya pada sektor penjualan.
Pada Maret lalu, Shanghai GM mencatatkan penjualan sekitar 113.047 kendaraan. Angka penjualan itu naik 11% dari realisasi tahun sebelumnya. Sementara rekanan SAIC dengan Volkswagen alias Shanghai VW tercatat penjualan sekitar 106.678 unit yang naik 14% dari tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, penjualan kendaraan di China mengalami peningkatan sebesar 5,2% pada 2011. Peningkatan tersebut terbilang lambat sejak pemerintah China menerapkan pemotongan insentif pajak untuk kendaraan mini.