kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Genting, Israel Pertimbangkan Serangan Pendahuluan terhadap Iran


Selasa, 06 Agustus 2024 / 08:17 WIB
Genting, Israel Pertimbangkan Serangan Pendahuluan terhadap Iran
ILUSTRASI. Israel tidak mengabaikan opsi apa pun saat mereka mempertimbangkan menyerang Iran dengan serangan pendahuluan. (IMAGO/Christian Ohde via REUTERS)


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, mengutip The Times of Israel, Presiden AS Joe Biden akan mengumpulkan tim keamanan nasionalnya di ruang situasi (situation room) pada hari Senin untuk membahas perkembangan di Timur Tengah.

Menurut Gedung Putih, AS meyakini serangan Iran terhadap Israel akan segera terjadi.

Gedung Putih menambahkan, Biden juga akan berbicara dengan Raja Yordania Abdullah.

Panggilan itu dilakukan sehari setelah Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi melakukan kunjungan langka ke Iran di tengah kontak diplomatik berkelanjutan oleh Amerika Serikat dan mitranya, termasuk Prancis, Inggris, Italia, dan Mesir, untuk mencegah eskalasi regional lebih lanjut.

Baca Juga: Yordania Meminta Maskapai Membawa Bahan Bakar Serep di Tengah Ketegangan Iran-Israel

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada rekan-rekannya dari negara-negara G7 pada hari Minggu bahwa Washington yakin serangan Iran terhadap Israel dapat dimulai dalam 24 hingga 48 jam ke depan, Axios melaporkan, mengutip sumber yang diberi pengarahan tentang panggilan tersebut.

Blinken mengatakan bahwa AS tidak mengetahui waktu pasti serangan Iran yang direncanakan, kata Axios, tetapi meyakini serangan itu dapat dimulai paling cepat pada hari Senin. 

Dalam sebuah pernyataan, G7 mendesak pengekangan dan de-eskalasi di Timur Tengah, dengan mengatakan bahwa peristiwa baru-baru ini telah mengancam akan memicu konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.

Selanjutnya: Strategi Menghadapi China di Industri Hijau

Menarik Dibaca: IHSG Masih Berpotensi Melemah, Ini Saham yang Bisa Dilirik




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×