kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Genting, Israel Pertimbangkan Serangan Pendahuluan terhadap Iran


Selasa, 06 Agustus 2024 / 08:17 WIB
Genting, Israel Pertimbangkan Serangan Pendahuluan terhadap Iran
ILUSTRASI. Israel tidak mengabaikan opsi apa pun saat mereka mempertimbangkan menyerang Iran dengan serangan pendahuluan. (IMAGO/Christian Ohde via REUTERS)


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pejabat Israel tidak mengabaikan opsi apa pun saat mereka mempertimbangkan kemungkinan menyerang Iran dengan serangan pendahuluan, sementara Yerusalem menghadapi ancaman dari segala arah.

Mengutip Fox News, setelah pertemuan hari Minggu antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat keamanan utamanya dari kementerian pertahanan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Mossad, dan badan keamanan internal Israel Shin Bet, laporan lokal mengatakan persiapan sedang dilakukan jika serangan dilancarkan oleh Iran atau organisasi proksinya.

Kekhawatiran atas keamanan Israel sekali lagi meningkat setelah pembunuhan kepala militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada minggu lalu.

Israel tidak mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh, meskipun Iran dan Hamas sama-sama menyalahkan Yerusalem atas serangan itu dan telah bersumpah untuk membalas.

Laporan Israel mengatakan, perlu ada bukti bahwa Iran berencana melakukan serangan sebelum melakukan serangan pendahuluan. Pertemuan tambahan hari Senin antara pejabat tinggi pertahanan mengisyaratkan Yerusalem dalam keadaan siaga tinggi.

Baca Juga: Iran Tak Mau Terjadi Eskalasi Regional, Tetapi Ingin Menghukum Israel

Kementerian Pertahanan Israel mengonfirmasi kepada Fox News Digital, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengunjungi pusat komando Angkatan Udara Israel (IAF), di mana ia bertemu dengan komandan, Jenderal Tomer Bar, dan pejabat tinggi lainnya untuk membahas kesiapan pertahanan udara Israel dan potensi kemampuan ofensifnya.

"Musuh kita dengan hati-hati mempertimbangkan setiap gerakan mereka karena kemampuan yang telah Anda tunjukkan selama setahun terakhir. Meskipun demikian, kita harus siap untuk apa pun – termasuk transisi cepat ke serangan," kata Gallant.

Kota-kota perbatasan di Israel utara juga telah disiagakan karena para pejabat juga bersiap untuk kemungkinan perang habis-habisan dengan Hizbullah.

Para wali kota dilaporkan diberi "Skenario Terbaru" oleh IDF yang menguraikan seperti apa kemungkinan pecahnya perang, termasuk pemadaman listrik selama tiga hari, pasokan air yang tidak dapat diandalkan selama berhari-hari, sambungan telepon rumah terputus hingga delapan jam, komunikasi telepon seluler terputus hingga 24 jam, dan akses singkat ke radio dan koneksi internet terputus.

Baca Juga: Situasi Panas, Negara Dunia Ramai-Ramai Minta Warganya Segera Hengkang dari Lebanon

Dokumen tersebut juga memperkirakan bahwa hingga 40% tenaga kerja Israel mungkin tidak dapat bekerja selama konflik berlangsung dan penyedia layanan dari luar wilayah konflik diperkirakan tidak dapat diakses.

Biden gelar meeting

Sementara itu, mengutip The Times of Israel, Presiden AS Joe Biden akan mengumpulkan tim keamanan nasionalnya di ruang situasi (situation room) pada hari Senin untuk membahas perkembangan di Timur Tengah.

Menurut Gedung Putih, AS meyakini serangan Iran terhadap Israel akan segera terjadi.

Gedung Putih menambahkan, Biden juga akan berbicara dengan Raja Yordania Abdullah.

Panggilan itu dilakukan sehari setelah Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi melakukan kunjungan langka ke Iran di tengah kontak diplomatik berkelanjutan oleh Amerika Serikat dan mitranya, termasuk Prancis, Inggris, Italia, dan Mesir, untuk mencegah eskalasi regional lebih lanjut.

Baca Juga: Yordania Meminta Maskapai Membawa Bahan Bakar Serep di Tengah Ketegangan Iran-Israel

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada rekan-rekannya dari negara-negara G7 pada hari Minggu bahwa Washington yakin serangan Iran terhadap Israel dapat dimulai dalam 24 hingga 48 jam ke depan, Axios melaporkan, mengutip sumber yang diberi pengarahan tentang panggilan tersebut.

Blinken mengatakan bahwa AS tidak mengetahui waktu pasti serangan Iran yang direncanakan, kata Axios, tetapi meyakini serangan itu dapat dimulai paling cepat pada hari Senin. 

Dalam sebuah pernyataan, G7 mendesak pengekangan dan de-eskalasi di Timur Tengah, dengan mengatakan bahwa peristiwa baru-baru ini telah mengancam akan memicu konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×