Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Geolog Argentina menemukan harta karun berupa cadangan emas, perak, dan tembaga sekaligus di area yang sama. Temuan ini diyakini menjadi yang terbesar dalam tiga dekade.
Penemuan ini berada di dekat dataran tinggi Andes yang terjal. Lundin Mining, perusahaaan yang melakukan eksplorasi ini, meyakini bahwa temuan tersebut mampu memberikan dampak signifikan pada perekonomian Amerika Selatan.
"Kami melihatnya dengan fokus baru pada bagaimana sumber daya tembaga, emas, dan perak dapat memengaruhi masa depan sektor pertambangan Amerika Selatan," kata Jack Lundin, CEO Lundin Mining, dikutip Earth.com.
Lundin Mining merupakan bagian dari tim gabungan yang mengungkap situs yang menyimpan lebih dari 80 juta ons emas dan perak, bersama dengan lebih dari 12 juta ton tembaga.
Situs tersebut selama ini dikenal dengan pegunungannya yang indah. Adanya simpanan logam mulia dalam jumlah besar berpotensi merusak keindahan alam tersebut.
Baca Juga: 10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia Tahun 2025
Harta Karun Amerika Selatan
Dua perusahaan utama dalam upaya eksplorasi ini adalah Lundin Mining dan BHP. Keduanya beroperasi di bawah entitas gabungan bernama Vicuna. Pemerintah daerah menekankan bahwa dialog yang membangun antara pejabat, warga, dan pelaku bisnis sangatlah penting.
Jika berhasil, harta karun ini dipercaya mampu mengubah citra Argentina dari pusat pertanian menjadi pengekspor tembaga ternama.
"Kami berada dalam posisi yang sangat baik untuk terus memajukan pengembangan distrik pertambangan dengan potensi besar," kata Dave Dicaire, manajer umum Vicuna.
Para pengamat ekonomi mengatakan bahwa jika semuanya berjalan lancar, Argentina akan memperoleh pendapatan tambahan. Hal ini dapat meningkatkan standar hidup dan membantu negara tersebut dalam melunasi kewajiban utang luar negerinya.
Baca Juga: 8 Negara Penghasil Litium Terbesar di Dunia, Nomor 1 Bukan China
Cadangan yang masih tersimpan itu mencakup tembaga bernilai tinggi, yang sangat penting untuk energi hijau, elektronik, dan mesin berskala besar. Para ahli mencatat, melonjaknya produksi kendaraan listrik dan pemasangan energi terbarukan kemungkinan akan membuat permintaan tetap kuat.
Keberadaan emas dan perak juga akan sangat menguntungkan. Pembuat perhiasan, produsen chip, dan produsen peralatan medis di seluruh dunia mengandalkan emas dan perak untuk konduktivitas dan daya tahan.
Temuan itu juga diyakini mampu mengembangkan industri tembaga kawasan, yang selama ini dipimpin oleh Chili, Peru, dan negara-negara kawasan Andes lainnya. Meski berpotensi memicu persaingan baru, namun harta karun ini semestinya juga mampu mendorong pertukaran pengetahuan, tenaga kerja, dan modal lintas batas.
Baca Juga: 10 Perusahaan Tambang Emas Terbesar di Dunia, Freeport Salah Satunya
Tantangan Lingkungan
Eksplorasi alam dalam skala besar membawa tantangan seperti pengelolaan limbah dan pengamanan akuifer. Para ilmuwan mengatakan, sistem pengolahan air yang canggih, metode pembuangan tailing, dan alat pemantauan waktu nyata akan menjadi hal yang penting.
Perusahaan-perusahaan yang ikut dalam eksplorasi wajib ada di bawah pengawasan ketat untuk menjaga transparansi.
Banyaknya kesalahan di wilayah lain telah menunjukkan bahwa limbah beracun dapat merusak ekosistem, sehingga langkah-langkah keselamatan tingkat atas diharapkan sejak awal.
Tambang sebesar ini dapat mengubah jalur pasokan global, tetapi diperlukan upaya untuk menghindari perangkap klasik siklus naik-turun.
Semua pihak yang terlibat, terutama Argentina, harus menekankan kesabaran, akuntabilitas, dan perencanaan yang matang.
Tonton: Ini Penyebab Harga Beras Turun Menurut Wamentan