Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Survei Geologi Tiongkok di bawah Kementerian Sumber Daya Alam China mengumumkan pada hari Minggu (19/1/2025) penemuan emas yang signifikan di Provinsi Gansu di Tiongkok Barat Laut, Daerah Otonomi Mongolia Dalam di Tiongkok Utara, dan Provinsi Heilongjiang di Tiongkok Timur Laut.
Melansir Global Times, adapun total yang ditemukan mencapai 168 ton sumber daya emas yang baru teridentifikasi.
Adapun rinciannya, Gansu telah menambahkan 102,4 ton emas, yang diklasifikasikan sebagai endapan super besar. Mongolia Dalam telah memperoleh 41,3 ton, dan Heilongjiang telah menambahkan 24,3 ton.
Dengan dukungan dari pemerintah pusat, pekerjaan eksplorasi difokuskan pada area pertambangan utama bersama dengan 24 basis sumber daya emas utama di seluruh negeri.
Dengan menggunakan kombinasi teknik eksplorasi canggih, termasuk data besar, model prediktif, dan teori geologi baru, 47 zona target diidentifikasi, dengan 35 proposal blok diajukan.
Menurut Survei Geologi Tiongkok, terobosan baru dalam eksplorasi emas nasional telah memberikan panduan yang efektif bagi perusahaan lokal dalam inisiatif eksplorasi mereka dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan sosial regional.
Baca Juga: Bitcoin Capai Rekor Tertinggi, Dolar Melorot Jelang Pelantikan Trump
Evaluasi yang dilakukan Tiongkok baru-baru ini atas sumber daya mineralnya menyebabkan pertumbuhan yang signifikan dalam cadangan emas, tantalum, tanah jarang, dan zirkon.
Menurut laporan Kantor Berita Xinhua pada hari Minggu, khususnya, cadangan emas telah tumbuh lebih dari 1.200 ton, setara dengan penemuan 60 deposit baru yang besar.
Cadangan emas Tiongkok berada di peringkat keenam secara global pada tahun 2024 dengan 2.264 ton, sementara tiga teratas adalah AS (8.133 ton), Jerman (3.352 ton), dan Italia (2.452 ton), menurut Trading Economics, badan data ekonomi global.
Peningkatan cadangan emas mendongkrak peringkat global Tiongkok pada tahun 2024.
Wang Guoqing, direktur penelitian di Beijing Lange Steel Information Research Center, mengatakan kepada Global Times pada hari Minggu, cadangan emas nasional memainkan peran kunci dalam manajemen krisis, menstabilkan nilai tukar mata uang, dan mendukung sistem pembayaran.
Baca Juga: China Kaya Raya, Temukan 1,15 Juta Ton Deposit Mineral Tanah Jarang
Selain itu, cadangan emas juga secara langsung terkait dengan kemandirian ekonomi suatu negara.
"Emas adalah cadangan strategis untuk memerangi inflasi," kata Wang.
Dia menambahkan, bagi individu, emas berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Sedangkan bagi negara, emas menjaga kekayaan dan memastikan stabilitas selama ketidakpastian ekonomi.
"Cadangan emas yang melimpah memberikan daya ungkit kekuatan ekonomi bagi investor domestik dan internasional," kata Wang.
Tonton: Untung Besar, China Temukan 1,15 Juta Ton Deposit Mineral Tanah Jarang di Yunnan
Wang juga bilang, hal ini juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap mata uang nasional, mengurangi risiko moneter dan biaya pembiayaan.