Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Meski virus corona juga memberi dampak pada sejumlah bisnis Alibaba, namun dampaknya dapat dimitigasi dengan meningkatnya permintaan layanan komputasi awal dan aplikasi mobile.
Sementara itu, Reliance Industries tak punya lini bisnis yang bisa memitigasi dampak risiko. Saham Reliance pun anjlok 12% kemarin, sementara sepanjang tahun ini sudah amblas 26%.
Untuk merambah bisnis-bisnis baru seperti telekomunikasi, teknologi, dan ritel, Reliance Industries milik Ambani menumpuk utang miliaran dolar AS selama beberapa tahun terakhir.
Reliance merogoh hampir US$ 50 miliar atau setara sekira Rp 714,7 triliun dari pinjaman untuk membangun Reliance Jio Infocomm Ltd. Anak usaha itu kini menjadi perusahaan penyedia jaringan nirkabel nomor satu di India.
Baca Juga: China lahirkan miliarder baru tiga kali lebih banyak dari Amerika Serikat
Tidak selesai sampai di situ, Ambani juga berencana membuat raksasa e-commerce untuk menyaingi Amazon di India.
Adapun untuk menangani kekhawatiran mengenai beban perusahaan, pada Agustus 2019 lalu Ambani berjanji bakal memangkas utang konglomerasinya menjadi nol dari sebelumnya US$ 21 miliar atau setara sekira Rp 300,2 triliun pada Maret 2020.
Kesepakatan dengan Aramco sangat penting bagi rencana Reliance tersebut. Namun, dengan beragam risiko yang terjadi, nampaknya jelas kesepakatan bakal ditangguhkan.
Reliance Industries menargetkan, transaksi dengan Aramco rampung pada bulan ini. Namun, seorang sumber menyatakan pembicaraan masih berlangsung antara kedua belah pihak terkait struktur kesepakatan.
Menambah ketidakpastian, pemeritahan Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengajukan petisi kepada pengadilan untuk menghentikan penjualan saham tersebut. Ini mengancam sumber utama dana yang dibutuhkan untuk mengurangi utang Reliance.
Namun, kata Harish HV dari ECube Investment di Bengaluru, Ambani bakal segera kembali bangkit.
"Permainan belum berakhir. Ambani telah berhasil membangun model bisnis yang kuat yang akan membuatnya tetap dalam permainan. Selain itu, bisnis telekomunikasi akan mulai membuahkan hasil di tahun-tahun mendatang," ujar Harish. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jack Ma Jadi Orang Terkaya di Asia, Geser Miliarder India".