Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Rendahnya harga jual batubara saat ini membuat salah satu produsen terbesarnya, Glencore memutuskan untuk menutup tambangnya.
Glencore Plc berencana untuk menutup tambang Tahmoor di New South Wales, Australia yang sudah berusia 37 tahun. Chief Executive Officer Glencore, Ivan Glasenberg juga menyampaikan bahwa Glencore akan secara bertahap memangkas pekerjanya sebanyak 350 orang hingga 18 bulan mendatang. Selain itu tambang batubaranya siap ditutup pada awal 2019 mendatang.
Sebagai gambaran, Tahmoor tahun lalu memproduksi sekitar 2,1 juta ton atau sekitar 2% dari keseluruhan produksi Glencore. Rencana penutupan ini merupakan kelanjutan dari rencana Glencore pada Desember 2015 lalu untuk memangkas produksi dan mengurangi pekerja di tambang Collinsville, di Queensland.
Perusahaan tambang yang berbasis di Baar, Swiss ini memiliki 18 tambang batubara di wilayah New South Wales dan Queensland. Saat ini memperkerjakan sekitar 7.650 pekerja di bisnis tambangnya di Australia.
Memang harga batubara beberapa waktu terakhir merangkak naik. Mengutip Bloomberg, Rabu (1/6) harga batubara kontrak pengiriman Juli 2016 koreksi tipis 0,18% ke level US$ 53,30 per metrik ton meninggalkan level tertingginya sejak September 2015 lalu.
“Tahun ini harga batubara akan bergerak dalam koridor yang terjaga kisaran US$ 40 – US$ 55 per metrik ton. Lebih stabil,” dugaan Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures.
