kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Grab Holding akan debut di pasar saham AS setelah kesepakatan SPAC selesai


Kamis, 02 Desember 2021 / 11:50 WIB
Grab Holding akan debut di pasar saham AS setelah kesepakatan SPAC selesai
ILUSTRASI. Logo Grab. REUTERS/Anshuman Daga


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Penggabungan Grab Holdings Inc. dengan perusahaan cangkang asal AS Altimeter Growth Corp. dalam rangka untuk melantai di bursa AS telah ditutup dengan kesepakatan. 

Raksasa transportasi dan pengiriman makanan Asia Tenggara ini akan melakukan debutnya di bursa AS, Kamis (2/12).

Pemegang Saham Altimeter Growth akhirnya menyetujui kesepakatan senilai US$ 40 miliar PADA minggu ini. Kesepakatan ini adalah puncak dari upaya selama setahun untuk membawa perusahaan yang berbasis di Singapura itu ke publik. 

Baca Juga: Perusahaan properti China mulai berencana terbitkan obligasi domestik

Sekadar mengingatkan, Grab dan Altimeter Growth mengumumkan kesepakatan pada bulan April dan awalnya mengharapkan kesepakatan untuk ditutup pada bulan Juli. Entitas gabungan ini akan mulai berdagang di Nasdaq di bawah ticker GRAB.

“Kami benar-benar percaya ini adalah waktu Asia Tenggara untuk bersinar, dan kami berharap masuknya kami ke pasar publik global akan membantu membawa perhatian yang lebih besar pada peluang luar biasa di kawasan ini,” kata Chief Executive Officer Grab Anthony Tan dikutip dari Bloomberg, Kamis (2/12)

Sekadar informasi, Grab, yang didirikan pada 2012, saat ini masih merugi. Kerugian kuartal ketiga melebar menjadi US$ 988 juta dari US$ 621 juta setahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan turun sekitar 9% menjadi US$ 157 juta.



TERBARU

[X]
×