kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.870   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.634   96,11   1,47%
  • KOMPAS100 956   17,31   1,84%
  • LQ45 745   14,47   1,98%
  • ISSI 210   1,42   0,68%
  • IDX30 387   9,07   2,40%
  • IDXHIDIV20 467   9,05   1,98%
  • IDX80 108   1,86   1,75%
  • IDXV30 114   1,02   0,91%
  • IDXQ30 127   3,44   2,78%

Gubernur Bank of England usulkan mata uang digital jadi penjinak dolar


Minggu, 25 Agustus 2019 / 18:05 WIB
Gubernur Bank of England usulkan mata uang digital jadi penjinak dolar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Carney berbicara beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengguncang pasar keuangan dengan menggunakan Twitter lagi untuk mengkritik kebijakan Fed. Dalam tweetnya, dia akan menanggapi tarif pembalasan atas barang-barang Amerika yang dikenakan oleh Cina.

Kekhawatiran utama Carney adalah bahwa globalisasi telah meningkatkan limpahan dan integrasi finansial yang berarti krisis dapat menyebar dengan cepat. Itu menghasilkan kebijakan moneter AS yang memiliki dampak lebih besar pada negara-negara lain daripada sebelumnya.

Sistem multipolar akan mengurangi limpahan tersebut dan membantu meminimalkan volatilitas aliran modal ke pasar negara berkembang. "Mari kita akhiri pengabaian memfitnah sistem moneter dan keuangan internasional dan membangun sistem yang layak bagi beragam, ekonomi global multipolar yang sedang muncul." kata Carney.

Baca Juga: Trump: AS akan memiliki kesepakatan dagang utama dengan Inggris pasca Brexit

Respons Carney terhadap Libra Facebook sangat berbeda dengan ketika Bitcoin banyak diperbincangkan. Pada Februari 2018, Carney mengklaim bahwa Bitcoin (BTC) tidak dapat dianggap sebagai mata uang yang sah dalam definisi tradisional alias tidak bisa digunakan sebagai alat pertukaran, atau penyimpan nilai.

Menurut Carney, Libra mungkin saja menjadi Synthetic Hegemonic Currency (SHC) yang terbaik yang disediakan oleh sektor publik melalui jaringan mata uang digital bank sentral.



TERBARU

[X]
×