kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur Beirut: Banyak jasad yang belum teridentifikasi merupakan pekerja asing


Senin, 10 Agustus 2020 / 06:02 WIB
Gubernur Beirut: Banyak jasad yang belum teridentifikasi merupakan pekerja asing
ILUSTRASI. Seorang pria berjalan di dekat reruntuhan di lokasi ledakan yang terjadi pada hari Selasa, di area pelabuhan Beirut, Libanon, Jumat (7/8/2020). REUTERS/Mohamed Azakir


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Gubernur Kota Beirut mengatakan, banyak pekerja asing dan pengemudi truk hilang dan dianggap termasuk di antara korban ledakan gudang pelabuhan Beirut. Hal ini mempersulit upaya untuk mengidentifikasi para korban.

"Ada banyak orang hilang yang tidak bisa kami identifikasi. Mereka adalah supir truk dan pekerja asing," kata Marwan Abboud kepada saluran televisi Al Jadeed seperti yang dikutip Reuters. "Tidak ada yang mengidentifikasi mereka. Ini adalah tugas sulit yang membutuhkan waktu."

Pemerintah Suriah mengatakan bahwa sekitar 45 dari lebih 158 orang yang dikonfirmasi tewas dalam ledakan itu adalah warga negara Suriah. Warga Suriah merupakan angkatan kerja asing terbesar di Lebanon, di mana mereka bekerja di bidang konstruksi, pertanian, dan transportasi.

Baca Juga: Pemimpin Hezbollah bantah pihaknya terlibat dalam ledakan di Lebanon

Sementara itu, Reuters memberitakan, kondisi di Lebanon tampak mencekam. Polisi Lebanon menembakkan gas air mata untuk mencoba membubarkan pengunjuk rasa yang melempar batu yang memblokir jalan dekat parlemen di Beirut pada Minggu (9/8/2020) dalam aksi demonstrasi hari kedua anti-pemerintah yang dipicu oleh ledakan dahsyat pekan lalu.

Tayangan TV media lokal menunjukkan, kebakaran terjadi di pintu masuk Parlemen Square ketika para demonstran mencoba masuk ke area yang tertutup. Para pengunjuk rasa juga masuk ke kantor kementerian perumahan dan transportasi.

Baca Juga: Petaka Beirut dan Regulasi Kimia Reaktif

Dua menteri pemerintah mengundurkan diri di tengah dampak politik dari ledakan dan krisis ekonomi selama berbulan-bulan, dengan mengatakan pemerintah telah gagal untuk melakukan reformasi.

Ledakan lebih dari 2.000 ton amonium nitrat pada hari Selasa menewaskan 158 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang. Kondisi ini kian membebani kondisi politik dan ekonomi Lebanon yang memang sudah mengalami krisis akut selama berbulan-bulan. Hal ini pula yang memicu seruan keras bagi pemerintah untuk mundur.

Polisi anti huru hara yang mengenakan pelindung tubuh dan membawa pentungan, bentrok dengan para pengunjuk rasa ketika ribuan orang berkumpul di Parlemen Square dan Lapangan Martir tak jauh dari Parlemen Square.

Baca Juga: Babak baru penyidikan kasus ledakan di Lebanon, 16 orang ditahan, aset dibekukan

“Kami memberi para pemimpin ini begitu banyak kesempatan untuk membantu kami dan mereka selalu gagal. Kami ingin mereka semua keluar, terutama Hizbullah, karena itu adalah milisi dan hanya mengintimidasi orang-orang dengan senjatanya," kata Walid Jamal, seorang demonstran yang menganggur, merujuk pada kelompok bersenjata paling berpengaruh yang didukung Iran di negara itu, serta memiliki perwakilan menteri dalam pemerintahan.

Ulama Maronit Kristen terkemuka negara itu, Patriark Bechara Boutros al-Rai, mengatakan kabinet harus mengundurkan diri karena tidak bisa "mengubah cara pemerintahannya".

Baca Juga: Menlu: WNI yang luka akibat ledakan di Beirut Lebanon dalam kondisi stabil

"Pengunduran diri seorang anggota parlemen atau menteri tidak cukup ... seluruh pemerintah harus mengundurkan diri karena tidak dapat membantu pemulihan negara," katanya dalam khotbah hari Minggu.

Menteri lingkungan Lebanon Damianos Kattar mengundurkan diri pada hari Minggu, mengatakan pemerintah telah kehilangan sejumlah kesempatan untuk melakukan reformasi. Kepergian Damianos Kattar menyusul pengunduran diri Menteri Penerangan Manal Abdel Samad pada Minggu pagi setelah ledakan.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×