kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Gubernur New York selidiki penyalahgunaan data oleh Facebook


Minggu, 24 Februari 2019 / 15:18 WIB
Gubernur New York selidiki penyalahgunaan data oleh Facebook


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street Journal melaporkan, Facebook diduga secara diam-diam menyalahgunakan data pribadi pengguna. Akibatnya, Gubernur New York Andrew Cuomo pada Jumat (22/2), memerintahkan dua lembaganya untuk menyelidiki laporan tersebut.

Laporan tersebut menyebutkan, bahwa Facebook mungkin mengakses lebih banyak informasi pribadi yang tidak diketahui sebelumnya melalui aplikasi berbagi data pada telepon pintar pengguna. Menurut laporan, data itu diakses dari pengguna ponsel pintar, termasuk data kesehatan dari berat badan, tekanan darah, status ovulasi dan data sensitif lainnya.

Laporan ini mengatakan, perusahaan dapat mengakses data dalam beberapa kasus bahkan ketika pengguna tidak masuk ke Facebook atau tidak memiliki akun Facebook. Departemen Negara Bagian New York dan Departemen Layanan Keuangan atau Department of Financial Services (DFS) langsung mendatangi kantor Wall Street Journal setelah keluarnya laporan tersebut.

Cuomo menyebut, praktik yang dilakukan Facebook sebagai bentuk penyalahgunaan data pribadi yang keterlalua. Ia juga meminta negera federal terkait untuk terlibat memeriksanya.

Terkait hal ini, Facebook akan bekerja sama dan membantu para pejabat dari New York untuk melakukan penyelidikan. Seperti diketahui, Wall Street Journal berfokus pada bagaimana aplikasi lain menggunakan data pengguna untuk membuat iklan.

“Seperti yang dilaporkan Wall Street Journal, kami meminta tim pengembang aplikasi untuk menjelaskan kepada pengguna tentang informasi yang mereka bagian kepada kami, dan kami melarang pengembang aplikasi mengirimi data sensitif. Kami juga mengambil langkah-langkah untuk mendeteksi dan menghapus data yang tidak boleh dibagikan ke perusahaan,” kata Facebook, yang dilansir Reuters, Sabtu (23/2).

Atas pemberitaan tersebut, saham Facebook sempat terpukul dan turun, tapi pada penutupan kembali naik 1,2%.

Facebook menghadapi banyak tuntutan hukum dan pertanyaan tentang masalah data pribadi pengguna, termasuk penyelidikan Komisi Perdagangan Federal AS untuk mengungkapkan bahwa Facebook membagikan informasi milik 87 juta pengguna dengan perusahaan konsultan politik Inggris yaitu Cambridge Analytica.

Departemen Keuangan New York tidak secara langsung mengawasi perusahaan media sosial, tetapi melalui pengawasan secara digital di sektor keuangan yang memiliki pengawasan terhadap beberapa aplikasi yang mengirim data ke pengguna Facebook.

Pada bulan Maret, Departemen ini dijadwalkan untuk menerapkan peraturan keamanan siber pertama negara yang mengatur lembaga keuangan yang diatur oleh negara seperti bank, perusahaan asuransi dan pemantau kredit.

Bulan lalu, DSF mengatakan perusahaan asuransi jiwa dapat menggunakan posting di media sosial dalam kebijakan penjaminan emisi, asalkan mereka tidak melakukan diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, asal kebangsaan, orientasi seksial, atau kelas yang dilindungi lainnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×