Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MANILA. Gunung berapi di dekat Ibu Kota Filipina memuntahkan abu setinggi 15 kilometer pada Ahad (12/1), memaksa ribuan orang mengungsi serta peringatan kemungkinan letusan eksplosif dan tsunami vulkanik.
Gunung Taal, salah satu yang paling aktif di Filipina, terletak di tengah danau, sekitar 70 km arah Selatan Manila. Reuters melaporkan, saat getaran mengguncang daerah itu, kilat vulkanik berkelap-kelip di kolom abu.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) menaikkan tingkat kewaspadaan Taal menjadi 4 dari 5, yang berarti "letusan berbahaya bisa terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari ke depan".
Baca Juga: Tiga orang meninggal akibat gempa berkekuatan 6,4 di Filipina
Phivolcs juga memperingatkan kemungkinan bahaya tsunami vulkanik dan aliran awan panas serta material vulkanik yang cepat bisa menghantam area di sekitar Danau Taal, tempat liburan akhir pekan yang populer bagi warga Manila.
Evakuasi sekitar 8.000 penduduk yang tinggal di sekitar Danau Taal dan kota-kota berisiko tinggi sedang berlangsung. Badan Penanggulangan Bencana Nasional Filipina mengatakan, sebanyak 6.000 orang sudah keluar dari zona bahaya pada Minggu malam.
Debu vulkanik Taal terbang hingga Manila, memaksa pembatalan penerbangan di bandara internasional ibu kota yang sibuk. General Manager Ninoy Aquino International Airport Ed Monreal bilang, penangguhan akan berlanjut hingga Senin karena ada abu di landasan.
Pemerintah setempat juga meliburkan sekolah-sekolah pada Senin (13/1) dan mendesak masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah. Gumpalan abu terlihat jelas dari kota terdekat Tagaytay, tempat pengamatan gunung berapi.
Baca Juga: Topan Bopha menyapu Filipina, 100 orang tewas
Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menginstruksikan pihak berwenang untuk mengevakuasi penduduk dalam jangkauan letusan Taal keluar dari zona bahaya.
"Kami sedang makan siang ketika kami mendengar gemuruh. Kami melihat gunung berapi meletus. Hujan abu turun dan beberapa kerikil jatuh ke tanah," kata Jon Patrick Yen, pelanggan restoran di Tagaytay, kepada Reuters.