Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KAOHSIUNG. Taiwan meluncurkan kapal serbu amfibi pada Selasa (13 April) yang bisa digunakan untuk mendaratkan pasukan, dan akan meningkatkan jalur pasokan ke pulau-pulau rentan di lepas pantai China dan Laut China Selatan.
Yu Shan, yang diambil dari nama gunung tertinggi di Taiwan, berbobot 10.600 ton adalah bagian terbaru dari program ambisius Presiden Tsai Ing-wen untuk memodernisasi angkatan bersenjata di tengah tekanan dari China, yang mengklaim pulau itu sebagai miliknya.
Dibangun oleh CSBC Corporation Taiwan yang didukung negara, kapal serbu amfibi akan mulai beroperasi tahun depan dan akan dipersenjatai dengan meriam untuk digunakan melawan target udara dan permukaan.
Senjata Yu Shan lainnya adalah rudal anti-pesawat dan anti-pesawat jarak dekat Phalanx serta senjata anti-rudal.
Baca Juga: Bikin deg-degan, China terbangkan 25 jet tempur dan pembom ke wilayah udara Taiwan
Secara resmi menamai kapal baru di Kota Kaohsiung, Tsai mengatakan, kapal serbu amfibi tersebut mewakili "tonggak" dalam rencana pembangunan kapal perang buatan Taiwan.
"Saya yakin, kapal ini pasti akan memperkuat kemampuan Angkatan Laut untuk memenuhi misinya dan semakin memperkuat pertahanan kita," katanya, seperti dikutip Reuters.
Merebut kembali pulau-pulau
Chairman CSBC Cheng Wen-lung menyatakan, selain menjadi kapal serbu amfibi, dengan ruang untuk kapal pendarat dan helikopter, mesin perang itu akan digunakan untuk mengangkut barang-barang milik Taiwan.
Taiwan membawanya ke pulau-pulau di Laut China Selatan yang disengketakan dan di lepas pantai Taiwan yang terletak dekat dengan pantai China, yang lama dianggap sebagai sasaran empuk bagi Tiongkok jika terjadi perang.
Baca Juga: AS peringatkan China atas tindakan agresif terhadap Taiwan
"Selama masa perang, kapal itu akan menjalankan misi perang amfibi, membawa bala bantuan, dan pertempuran untuk merebut kembali pulau-pulau lepas pantai," ungkap Cheng.
Kapal serbu amfibi tersebut memiliki "eksterior tersembunyi" dan proteksi denyut elektromagnetik. "Itu bisa melakukan berbagai misi pertempuran sendiri di laut untuk waktu yang lama," ujarnya.
Fokus Tsai berikutnya adalah kapal selam dan korvet siluman yang sangat bermanuver.
Korvet kelas Tuo Chiang mendapat julukan dari Angkatan Laut Taiwan sebagai "pembunuh kapal induk" karena bersenjata rudal anti-kapal. Kapal perang ini juga bisa membawa rudal anti-pesawat Sky Sword.
Tsai memperkuat industri senjata dalam negeri untuk mencoba membuat Taiwan menjadi mandiri.