Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan berencana menghabiskan 560 miliar won atau setara US$ 441,26 juta untuk 5 tahun ke depan guna meningkatkan kemampuannya menangkis drone asal Korea Utara.
Rabu (28/12), Kementerian Pertahanan mengungkapkan, rencana anggaran tersebut sudah dimasukkan dalam cetak biru pertahanan jangka menengah Korea Selatan untuk periode 2023-2027. Hal ini dilakukan setelah drone Korea Utara menyeberang ke Selatan dalam intrusi pertama sejak tahun 2017.
Kementerian mengalokasikan dana untuk empat proyek yang bertujuan memperkuat kemampuan kontra-drone, termasuk laser udara untuk menghancurkan drone dan jammer untuk menetralkan perangkat yang lebih kecil.
Cetak biru itu juga termasuk rencana untuk menambah unit drone lain di unit ketentaraan, yang mengoperasikan dua skuadron.
“Program senjata laser sedang dalam tahap pengujian dan diharapkan mulai digunakan pada 2027,” kata seorang pejabat kementerian. "Sistem jamming tipe 'soft-kill' akan meningkatkan kemampuan respons kami terhadap drone kecil."
Insiden yang terjadi pada Senin (26/12) itu memicu kecaman atas pertahanan udara Korea Selatan saat mencoba mengekang ancaman nuklir dan misil Korea Utara yang berkembang.
Presiden Yoon Suk-yeol mengecam penanganan serangan oleh militer, mendesaknya untuk mempercepat penguatan unit drone.
Militer meminta maaf atas tanggapannya, dan mengatakan tidak dapat menembak jatuh drone karena terlalu kecil.
Sebagai bagian dari upaya untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, kementerian berusaha untuk mendapatkan lebih banyak jet siluman, yang katanya akan meningkatkan kemampuan serangan real-time terhadap target bergerak.
Kementerian juga akan mengamankan kapal selam rudal balistik tambahan dan mempercepat pengembangan sistem untuk mencegat roket artileri.
"Kami akan memperkuat kemampuan hukuman dan pembalasan besar-besaran kami untuk dapat menghancurkan fasilitas utama di manapun di Korea Utara jika terjadi serangan nuklir atau penggunaan senjata pemusnah massal," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Secara total, Kementerian Pertahanan bertujuan untuk membelanjakan 331,4 triliun won atau setara US$ 261 miliar untuk pertahanan selama 5 tahun ke depan, dengan rata-rata peningkatan tahunan sebesar 6,8%. Anggaran tahun ini mencapai 54,6 triliun won.
Pengeluaran pertahanan tunduk pada persetujuan parlemen.