Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Posisi potensi gagal bayar utang atau credit default swap (CDS) Yunani hari ini mencatat rekor baru. CDS Yunani berada di level 2.073,08 yang merupakan tertinggi sepanjang sejarah. Secara rata-rata, CDS Yunani berada di level 1.131,11 dan terendah di 811,10 yang terekam pada 4 Februari 2011.
Pejabat Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) terus mengupayakan paket penyelamatan. Sedangkan suara pemerintah Yunani terpecah terhadap langkah penghematan (austerity measure) yang diperlukan dan bagaimana membuat investor swasta berbagi beban.
Ada kekhawatiran bahwa kekacauan utang Yunani bisa mengobrak-abrik sistem keuangan dunia dan mengeringkan lending. Kejadian ini mirip dengan apa yang terjadi pasca runtuhnya Lehman Brothers pada September 2008. Kecemasan terhadap kemungkinan atas gagal bayar utang Yunani memicu kenaikan harga emas dan memberi investor alasan untuk membeli aset-aset berisiko rendah, yakni obligasi pemerintah untuk dua hari berturut-turut.
Dalam sebuah sesi yang sangat volatile, saham dan euro bergerak bolak-balik di areal positif-negatif Kamis kemarin di tengah kekhawatiran bahwa masalah utang Yunani mungkin akan menyebar ke krisis global.
Beberapa analis khawatir krisis utang di Yunani dan lemahnya ekonomi negara-negara zona euro dapat memperburuk regionalnya seperti krisis finansial global 2007 yang berasal dari AS (bank investasi Bear Stearns dan Lehman Brothers).
Meningkatnya kecemasan atas Yunani yaitu apakah bisa menerima dana talangan lanjutan senilai 120 miliar euro atau tidak menyebabkan pasar beralih pada aset-aset berisiko rendah (safe haven) yakni obligasi pemerintah.