kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,21   13,90   1.53%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi wabah virus corona, bank sentral kompak berikan stimulus


Senin, 16 Maret 2020 / 23:35 WIB
Hadapi wabah virus corona, bank sentral kompak berikan stimulus
ILUSTRASI. Bank sentral kompak berikan stimulus dalam menghadapi wabah virus corona. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral di sejumlah negara kompak meluncurkan aksi stimulus guna menangkis kejatuhan ekonomi global. Melansir Bloomberg, Senin (16/3) berikut langkah-langkah yang diambil sejumlah bank sentral sejak kemarin.

US Federal Reserve (The Fed), dalam rapat mendadak Minggu (15/3) memutuskan untuk memangkas bunga acuannya hingga 100 bps menjadi 0%-0,25%. The Fed juga bakal mendorong kepemilikan surat berharganya menjadi US$ 700 miliar.

Baca Juga: Bank Sentral Uni Emirat dan Arab Saudi gelontorkan stimulus US$ 40 miliar

Sejumlah aksi lain juga dilakukan. Misalnya dengan memberikan kelonggaran bagi pinjaman bank selama 90 hari, dan memangkas syarat pencadangan menjadi 0%. Bersama bank sentral di Uni Eropa, Jepang, Kanada, Swiss The Fed juga akan memastikan pasokan Dolar AS tersedia.

Di Cina, Peopela Bank of China (PBOC) akan lebih fokus menambah likuiditas dengan menyediakan fasilitas pembiayaan jangka menengah senilai 100 miliar Yuan. Ini bakal mempertahankan bunga acuan di level 3,15%. Hari ini, PBOC juga melaporkan, aktivitas ekonomi Cina telah jatuh lebih dalam dibandingkan prediksi dalam dua bulan pertama pada 2020.

Sementara Bank of Japan (BOJ) akan menggandakan target transaksi surat berharga hingga 12 triliun Yen seiring mempertahankan suku bunganya. BOJ juga telah menerbitkan program pinjaman anyar guna membantu bisnis ang terdampak penyebarn virus corona. Gubernur BOJ Haruhio Kuroda bilang pihaknya juga akan menyiapkan sejumlah kebijakan lanjutan sesuai kebutuhan, seperti pembelian obligasi tingkat lanjut dan pemangkasan bunga acuan.

Bank sentral Turki mulai 20 Maret 2020 mendatang bakal menurunkan tingkat renumerasi cadangan wajib LIra dari 10% menjadi 8% bagi bank bank yang pertumbuhan kreditnya sesuai target yang ditetapkan. Adapun mereka yang tak mencapai target akan mendapat dibebaskan dari pencadangan alias 0%.

Baca Juga: Wait and see menjadi strategi terbaik kala IHSG terus merosot, kenapa?

Kemudian, Reserve Bank of Australia telah menebar likuditas AU$ 8,8 milair (US$ 5,4 miliar) pada Jumat (13/3) lalu dan akan memperpanjang operasi pembelian kembali guna memastikan kinerja kredit perbankan. Langkah ini diharapkan mampu menopang pasar keuangan, terutama membantu pasar keuangan, dan bisnis skala kecil. Mereka juga memastikan kesiapannya untuk membeli obligasi pemerintah.

Pembelian obligasi pemerintah juga akan dilakukan oleh Bank of Israel (BOI) guna melancarkan volatilitas dan memperkokoh likudiitas. Ini pertama kalinya dilakukan sejak 2009. Senin, BOI mengumumkan telah menawarkan pertukaran shekel Dolar AS dengan tenor satu minggu sebagai alat baru pemasok likudiitas bagi perbankan.

Sedangkan Reserve Bank of India juga telah mengumumkan aksi penyuntikan likudiitas melalui aksi transaksi swap Ruppe terhadap Dollar AS, termasuk menggelontorkan 1 triliun Rupee (US$ 13,5 miliar untuk operasi REpo dalam jangka panjang.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×