Sumber: Bloomberg | Editor: Test Test
HOUSTON. Niat Pemerintah Amerika Serikat (AS) menunda pembatalan moratorium pengeboran minyak lepas pantai kandas sudah. Kamis (24/6) lalu, Hakim Distrik New Orleans Martin Feldman, menolak permintaan tersebut.
"Mosi pembela untuk menunda perintah pengadilan ditolak atas alasan yang sama dengan yang dikeluarkan pengadilan ini pada 22 Juni lalu," tulis Feldman. Sebelumnya, Feldman memutuskan pemerintah Obama harus membuka moratorium pengeboran lepas pantai. Ia menilai, larangan tersebut terlalu luas dan bisa menyebabkan kerugian yang tidak bisa diperbaiki oleh perusahaan-perusahaan jasa pengeboran lepas pantai.
Charles Miller, Juru Bicara Departemen Kehakiman AS, menolak berkomentar mengenai keputusan tersebut.
Seperti Anda tahu, Rabu (23/6), Pemerintah AS mengajukan banding atas putusan Pengadilan Louisiana yang membatalkan kebijakan maratorium yang ditetapkan Obama, ke Pengadilan Tinggi New Orleans. Sejak 27 Mei, Obama melarang pengeboran di lepas pantai yang memiliki kedalaman lebih dari 500 kaki hingga 6 bulan ke depan.
Moratorium itu diumumkan pasca bencana tumpahan minyak di Teluk Meksiko akibat pengeboran minyak BP Plc. Pemerintah mengatakan, perlu investigasi lebih lanjut mengenai perkembangan keamanan operasi pengeboran lepas pantai sebelum moratorium ini dibuka kembali.
Namun, Hornbeck Offshore Services Inc, dan lebih dari selusin perusahaan penyedia jasa pengeboran lepas pantai di Louisiana menggugat Pemerintah AS agar membuka larangan tersebut. Mereka beralasan, ada kerugian ekonomi yang tidak bisa diperbaiki jika bisnis mereka terhenti.
Para aktivis lingkungan hidup pun tak mau ketinggalan. Mereka ikut melakukan banding terhadap keputusan Feldman. Mereka curiga, Feldman memiliki kepentingan yang mempengaruhi keputusannya di pengadilan. Pasalnya dokumen pengadilan menunjukkan, di tahun 2008 Feldman memiliki investasi di beberapa perusahaan migas.