kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hakim minta Tesla menjawab tuntutan para karyawannya


Rabu, 03 Oktober 2018 / 18:44 WIB
Hakim minta Tesla menjawab tuntutan para karyawannya
ILUSTRASI.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Hakim Federal Amerika Serikat (AS) telah meminta kepada perusahaan besutan Elon Musk yakni Tesla untuk mempertahankan nama baiknya terkait sejumlah kasus yang menimpa karyawannya. Pasalnya, dikabarkan karyawan asing Tesla mendapatkan ancaman deportasi dan dilaporkan cidera akibat jam kerja yang panjang dan juga dugaan pelanggaran hukum ketenagakerjaan.

Mengutip Reuters, Rabu (3/10) Hakim Distrik Amerika Serikat, Lucy Koh di San Jose California telah membubarkan sebagian klaim yang ditujukan kepada Tesla pada Senin (1/10) lalu. Namun, dua tuntutan lain yang diajukan tetap ditindaklanjuti. Dus, hal ini membuka jalan bagi para penggugat untuk melengkapi dokumen dan saksi mata untuk memperjelas kasus tersebut.

Menurut keterangan salah satu karyawan yakni Gregor Lesnik yang berasal dari Slovenia menyebut, ia datang ke Amerika Serikat dengan menggunakan Visa B-1 dan bekerja sebanyak 250 jam per bulan dan mendapatkan gaji sebesar US$ 950. 

Menurutnya, gaji tersebut sangat jauh di bawah upah minimum karyawan. Gregor juga menyebut bahwa Tesla mengancam akan mendeportasi para karyawan yang meminta izin sakit atau terluka saat bekerja.

Akibatnya, Lesnnik dan rekannya Stjepan Papes yang juga berasal dari Kroasia menuntut hakim untuk melakukan tindakan mengenai hal tersebut atas nama seluruh pekerja asing dengan Visa B-1 yang bekerja di pabrik otomotif. Kasus ini merupakan kelanjutan dari tuntutan yang sempat diajukan Lesnik dan Stjepan pada tahun 2016 silam.

Tesla sebetulnya bukan menjadi satu-satunya perusahaan otomotif yang dituntut. Sebelumnya perusahaan lain juga sempat ditutut namun dinyatakan tak bersalah oleh hakim. Kini, hanya kasus Tesla yang bergulir di persidangan.

Keputusan ini memperkeruh kondisi keuangan Tesla yang memang tengah menjadi sorotan. Pasalnya, hal tersebut muncul setelah Tesla mengalami penurunan pendapataan. Selain itu, Chief Executive Officer Tesla yakni Elon Musk turun dari jabatan sebagai Chairman untuk menyelesaikan tudingan dari regulator bahwa ia menyesatkan para investor.

Belakangan ini Tesla memang diganggu oleh beragam keluhan dari sejumlah karyawannya. Termasuk sebelumnya mengenai keselamatan bekerja para karyawan yang dibantah oleh Tesla.

Belum lagi, Tesla juga sempat diprotes oleh karyawan dari mitra perusahaan dalam bidang logistik yaitu ISM Vuzem atas jam kerja yang terlalu panjang dan permintaan yang menyulitkan. Alhasil, Tesla pun memutus hubungan kerjasama dengan ISM Vuzem lantaran tak memenuhi ekspektasi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×