kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hampir gulung tikar karena strategi harga miring kompetitor (2)


Jumat, 21 Juni 2019 / 09:45 WIB
Hampir gulung tikar karena strategi harga miring kompetitor (2)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi

Avast Software dirintis Pavel Baudis berawal dari hobi pemograman. Dia mampu menciptakan antivirus komputer. Maklum, dia adalah lulusan teknik informatika. Awalnya pemograman hanya menjadi hobi saat akhir pekan lantaran Cekoslowakia kala itu masih berporos ke Rusia dengan sistem pemerintahan komunis. Rezim itu tidak membolehkan hak kepemilikan pribadi. Baudis baru leluasa mengembangkan hobinya menjadi bisnis setelah rezim komunis berakhir.

Pavel Baudis menjadi miliarder dengan total kekayaan sekitar US$ 1,4 miliar berkat kejayaan perusahaan perangkat lunak keamanan komputer atau antivirus Avast Software. Ia merintis perusahaan ini puluhan tahun silam saat masih berusia 28 tahun.

Avast Software bermetamofosis dari sebuah perusahaan kecil di Repubklik Cek dengan hanya 40 karyawan. Lalu menjadi perusahaan multinasional dan berhasil melantai di Bursa Saham London pada Mei 2018 dengan kapitalisasi pasar US$ 3,1 miliar. Kini perusahaan sudah memiliki 25 kantor di berbagai negara dan mempekerjakan lebih dari 1.700 karyawan.

Perusahaan ini dibangun dari proyek hobi akhir pekan dan berubah menjadi perusahaan raksasa yang melindungi software hampir setengah miliar orang dunia. Perjalanan Baudis sukses mengembangkan Avast Software bersama rekannya Eduard Kucera bukannya tanpa menginjak onak dan duri.,

Kisahnya dimulai pada saat Cekoslowakia, nama lama Republik Cek, masih dikuasai rezim komunis karena terafiliasi ke Rusia. Saat itu, rezim melarang adanya kepemilikan pribadi.

Pada tahun 1988, ia menemukan program antivirus pertama setelah sebelumnya mendapat kiriman disket berisi virus Vienna yang muncul setahun sebelumnya.

Lalu di akhir 1980-an, Baudis dan Kucera memutuskan meninggalkan pekerjaan mereka sebagai peneliti di Institut Penelitian Mesin Matematika, yakni lembaga yang didanai oleh pemerintah. Keduanya lantas mendirikan koperasi Alwil di bawah badan hukum Serikat Pemuda Sosialis dan memulai bisnisnya setelah rezim komunis mulai berakhir.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×