Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Saat banyak negara mengalami gelombang kedua virus corona baru dengan lonjakan kasus yang lebih tinggi dari gelombang satu, Singapura berhasil mengendalikan wabah.
Sejak beberapa hari terakhir, Singapura hanya mencatat satu digit kasus virus corona, setelah sempat menorehkan angka harian tertinggi pada 20 April lalu dengan 1.426 infeksi.
Alhasil, kelak dalam Fase 3 pembukaan pembatasan sosial, Singapura akan mengizinkan pertemuan di luar rumah hingga delapan orang, meningkat dari lima orang saat ini.
Demikian pula, rumahtangga bisa menerima hingga delapan tamu sekaligus.
"Ini akan memungkinkan keluarga dengan lebih dari lima orang untuk dapat berkumpul dan menikmati waktu tatap muka yang tidak bisa digantikan oleh interaksi virtual," kata Menteri Kesehatan Gan Kim Yong, Selasa (20/10).
Baca Juga: Jutaan kelas menengah di Asia Tenggara masuk jurang kemiskinan karena pandemi corona
Sejatinya, Gan mengatakan, Pemerintah Singapura mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah pertemuan sosial maksimal menjadi 10. Tapi, ini akan sulit untuk menerapkan jarak aman di tempat umum seperti restoran.
"Hal itu akan meningkatkan risiko penularan, sedangkan kelompok yang terdiri dari delapan orang mungkin lebih mudah diatur," ujarnya yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 seperti dikutip Channel News Asia.
Sementara kapasitas kegiatan ibadah dan acara lain seperti resepsi pernikahan bisa bertambah hingga 50 orang di masing-masing zona, tergantung pada ukuran tempat.
Saat ini, kegiatan ibadah dan resepsi pernikahan dibatasi hingga 100 orang, dan dibagi menjadi dua zona yang masing-masing terdiri dari 50 orang.
Jangka waktu yang lama
Menteri Pendidikan Lawrence Wong menyebutkan, Singapura bisa memasuki Fase 3 sebelum akhir tahun. Langkah-langkah pembatasan juga dapat diperluas seiring lebih banyak pengaturan perjalanan dengan negara lain.
Baca Juga: Hong Kong dan Singapura mengumumkan rencana kebijakan travel bubble
“Kapan semua tindakan ini bisa dilakukan? Itu pertanyaan besarnya, dan jawabannya sangat bergantung pada kita semua, karena jika kita bekerjasama dan mematuhi persyaratan dan langkah-langkahnya, maka kita bisa menjaga tingkat penularan masyarakat tetap rendah," kata dia.
“Di sisi lain, jika kita lengah dan kluster baru muncul, maka garis waktu ini harus didorong mundur, dan kita tidak tahu kapan kita bisa melanjutkan,” ujar dia mengingatkan seperti dilansir Channel News Asia.
Tapi, dalam rilis media, Kementerian Kesehatan Singapura mengungkapkan, masyarakat harus bersiap untuk tetap berada di Fase 3 untuk "jangka waktu yang lama", mungkin lebih dari satu tahun.
"Ini akan memerlukan cara baru untuk bekerja dan hidup, sampai dunia dapat mengendalikan virus (corona) dengan ketat," kata Kementerian Kesehatan Singapura.
Tapi, "Fase 3 tidak akan statis. Jika kita dapat menempatkan lebih banyak pendukung, ada ruang untuk pembukaan kembali lebih lanjut dan peningkatan skala aktivitas bahkan dalam Fase 3," tambah mereka.