Sumber: Bloomberg |
SINGAPURA. Won Korea Selatan, peso Filipina dan rupee India menguat terhadap dolar AS. Bertambahnya kekuatan mata uang regional ini seiring dengan saham-saham regional yang mencebur ke zona hijau dan umpan investasi mempan.
Won yang performanya paling buruk tahun lalu, menguat karena bank sentral melaporkan adanya peningkatan cadangan devisa untuk yang pertama kalinya dalam sembilan bulan belakangan. Buntutnya, global funds memborong saham, jauh lebih besar ketimbang yang telah mereka lepas sebelumnya. Hal ini ditegaskan oleh Korea Exchange.
"Asing membeli saham lokal untuk memberikan dukungan secara psikologis pada pasar mata uang," kata Kim Sung Soon, currency dealer Industrial Bank of Korea di Seoul. Menurutnya, hari ini won akan bergerak antara 1.290 dan 1.350 per dolar AS.
Menurut Seoul Money Brokerage Services Ltd., won menguat 1,5% menjadi 1.301,75 per dolar AS pada pukul 12:18 di Seoul. Level ini melorot 4,7% pada 2 Januari lalu.
Hari ini, Kospi stock index menanjak 1,1% menjadi 1.170.27, naik untuk yang ketiga kalinya dalam tiga hari perdagangan. Cadangan devisa Korsel yang sempat tergerus hebat pada tahun 2008, naik dari US$ 200,5 miliar di bulan November menjadi US$ 201,2 miliar di bulan Desember. Hal ini ditegaskan oleh Bank of Korea di Seoul pada hari ini.
Bank sentral ini memangkas suku bunganya sebesar 1% menjadi 3% pada 11 Desember 2008. Pengirisan ini merupakan rangkaian strategi agresif bank sentral sejak mereka memulai menggelontorkan kebijakan suku bunga di tahun 1999.
Sementara itu, peso hanya mengimbuhkan tenaganya sebesar 0,4% menjadi 47.305 di Manila, seperti dikutip Tullett Prebon Plc. Ini merupakan perolehan terbesar dalam sehari sejak 17 Desember 2008.
Peso menguat cukup besar dalam dua minggu ini terhadaop dolar AS. Pasalnya, liburan Natal kemarin, aliran si hijau ke Filipina semakin menderas dari orang-orang yang bekerja di luar negeri.
Rupee India merangsek 0,8% menjadi 48,35 per dolar AS seiring dengan saham-saham yang juga pulih. Apalagi, Reserve Bank of India juga telah memangkas overnight lending dan borrowing rates ke level yang cukup rendah pada 2 Januari kemarin. Pemerintah India menggelontorkan paket stimulus perekonomian untuk yang kedua kalinya di hari yang sama untuk menangkal perekonomian yang makin terperosok.
Yen kehilangan dayanya untuk hari yang ke-empat terhadap dolar AS di tengah spekulasi menguatnya saham global. Menguatnya saham di bursa dunia akan akan memberikan kepercayaan bagi para pemilik modal untuk membeli aset yang memberikan yield yang lebih tinggi. Yen Jepang diperdagangkan 91,97 per dolar AS di Tokyo.
Ringgit Malaysia melemah terhadap dolar AS sebelum pemerintah memberi pengumuman tentang terjungkalnya ekspor. Asal tahu saja, ringgit mulai tertekan untuk yang kedua kalinya dalam dua hari ini setelah laporan menunjukkan bahwa industri manufaktur kian menyusut di AS, Eropa dan China.
"Data yang muncul minggu ini merupakan sinyal bahwa penurunan akan menggelinding lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya," kata Suresh Kumar Ramanathan, currency strategist CIMB Investment Bank Bhd. di Kuala Lumpur. Menurutnya, kondisi ini akan memantul pada perdagangan ringgit di pasar spot.
Ringgit harus angkat tangan terhadap dolar AS 0,4% menjadi 3,4815 per dolar AS di Kuala Lumpur. Menurut Suresh, mata uang negeri jiran ini kemungkinan akan menyentuh 3,62 per dolar AS di bulan Maret.
Mata uang yang juga harus memble terhadap dolar AS adalah dolar Taiwan yang melemah 0,4% menjadi NT$33,00. Dolar Singapura juga harus amblek 0,5% menjadi S$1,4607. Sementara itu rupiah Indonesia juga menyerah menjadi Rp 11.025 per dolar AS.
