Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia melemah mendekati posisi terendah dalam dua pekan pada Selasa (24/6), seiring meredanya ketegangan geopolitik setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Kondisi ini mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Harga emas spot tercatat turun 0,9% menjadi USD 3.338,39 per ons pada pukul 05.26 GMT, setelah sempat menyentuh titik terendah sejak 11 Juni di awal sesi perdagangan. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga turun 1,2% menjadi USD 3.352,60 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Dekati Level Puncak dalam 2 Bulan, Perang Israel-Iran Picu Permintaan
"Pasar tampaknya menilai adanya penurunan risiko geopolitik dalam waktu dekat, terutama setelah muncul tanda-tanda deeskalasi antara AS dan Iran," ujar Ilya Spivak, Kepala Riset Makro Global di Tastylive.
Presiden Trump mengumumkan gencatan senjata penuh antara Israel dan Iran, yang berpotensi mengakhiri konflik selama 12 hari yang telah menyebabkan jutaan warga mengungsi dari Teheran serta menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di kawasan.
Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel. Seorang pejabat Iran telah mengonfirmasi persetujuan atas gencatan senjata, namun Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa penghentian permusuhan tidak akan terjadi kecuali Israel menghentikan serangannya.
Pengumuman gencatan senjata turut mendorong penguatan bursa saham global dan menekan harga minyak yang turun ke level terendah dalam sepekan.
Dari sisi kebijakan moneter, Wakil Ketua Federal Reserve AS untuk Pengawasan, Michelle Bowman, menyampaikan bahwa peluang untuk menurunkan suku bunga semakin dekat, mengingat adanya potensi tekanan terhadap pasar tenaga kerja.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Sepekan Dipicu Ketidakpastian Geopolitik
Sementara itu, pelaku pasar tengah menantikan kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Selasa malam waktu setempat. Powell sebelumnya bersikap hati-hati dalam memberi sinyal terkait pelonggaran kebijakan dalam waktu dekat.
"Secara umum, arah harga emas cenderung naik, namun dalam jangka pendek kita bisa melihat koreksi harga dan penguatan dolar jika Powell meyakinkan pasar bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga lebih dari dua kali tahun ini," jelas Spivak.
Emas cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah. Di sisi lain, harga logam mulia lainnya juga terkoreksi: perak spot turun 0,1% menjadi USD 36,08 per ons, platinum melemah 0,3% menjadi USD 1.290,67 per ons, dan paladium anjlok 1,3% menjadi USD 1.062,94 per ons.