kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.700   -85,00   -0,51%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Harga Emas Meroket, Warga India Lebih Pilih Batangan dan Koin Emas Daripada Perhiasan


Rabu, 31 Desember 2025 / 18:08 WIB
Harga Emas Meroket, Warga India Lebih Pilih Batangan dan Koin Emas Daripada Perhiasan
ILUSTRASI. Lonjakan harga emas global yang mencetak rekor sepanjang 2025 mulai mengubah kebiasaan belanja emas masyarakat India. (REUTERS/Hiba Kola)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - MUMBAI/LONDON. Lonjakan harga emas global yang mencetak rekor sepanjang 2025 mulai mengubah kebiasaan belanja emas masyarakat India.

Jika selama hampir dua dekade Prachi Kadam, seorang ibu rumah tangga di Mumbai, rutin membeli perhiasan emas setiap musim perayaan, tahun ini ia mengambil keputusan berbeda: memilih koin emas 10 gram alih-alih kalung atau gelang.

“Saya menyukai perhiasan karena bisa dipakai saat acara-acara tertentu, tetapi sulit membenarkan biaya tambahan hingga 15% hanya untuk ongkos pembuatan,” ujar Kadam. Seperti jutaan warga India lainnya, ia memandang pembelian emas saat musim festival sebagai simbol keberuntungan. “Karena itu, saya akhirnya memilih koin emas 10 gram kali ini,” tambahnya.

Pilihan Kadam mencerminkan tren yang lebih luas di India, salah satu pasar emas terbesar di dunia, di mana logam mulia tersebut memiliki nilai budaya dan finansial yang sangat kuat.

Baca Juga: Terbaik Sejak 1979, Kinerja Emas dan Perak Meroket Sepanjang 2025

Dengan harga emas yang menuju kenaikan tahunan terbesar dalam 46 tahun terakhir, konsumen semakin menjauhi perhiasan dan beralih ke koin serta batangan emas berukuran kecil.

Harga emas global melonjak sekitar 67% sepanjang tahun ini, didorong oleh kuatnya permintaan aset safe haven, pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat, serta melemahnya dolar AS. Pada 26 Desember, harga emas bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 4.549,7 per troy ounce.

Di pasar domestik India, harga emas naik lebih tajam, yakni sekitar 77% sepanjang 2025. Kenaikan ini jauh melampaui penguatan indeks saham acuan Nifty 50 yang hanya sekitar 9,7%, serta turut dipicu oleh depresiasi rupee sekitar 5% terhadap dolar AS.

Kenaikan Harga Mengubah Pola Belanja

Analis menilai pergeseran dari perhiasan ke emas investasi membantu menahan penurunan permintaan emas secara keseluruhan dan diperkirakan berlanjut hingga 2026. Tren ini sejalan dengan perlambatan global dalam pembelian perhiasan seiring harga emas yang kian mahal.

Namun, tidak semua konsumen sepenuhnya meninggalkan perhiasan emas. Sebagian memilih membeli perhiasan dengan bobot lebih ringan. Nibedita Chakraborty, warga Kolkata, mengatakan anggaran rumah tangganya tidak mampu mengikuti laju kenaikan harga emas.

Baca Juga: Perang Logam Dimulai: Harga Emas dan Perak Bangkit, Reli Masih Panjang?

“Dengan mengurangi berat kalung emas enam atau tujuh gram saja, kami bisa menghemat lebih dari 100.000 rupee atau sekitar US$ 1.114,” ujarnya.

Seiring harga yang meningkat, konsumen menjadi lebih selektif terhadap desain dan nilai. Ketua P N Gadgil Jewellers, Saurabh Gadgil, mengatakan pembeli kini mencari produk yang tetap memungkinkan kepemilikan emas tanpa tekanan harga berlebihan.

Perusahaannya bahkan meluncurkan sub-merek baru pada Juni lalu yang fokus pada perhiasan ringan dan kadar emas lebih rendah.

“Pembeli menginginkan produk yang tetap memberi rasa memiliki emas. Berkat inovasi desain, perhiasan ringan kini bukan lagi sekadar pilihan murah, tetapi menjadi sesuatu yang aspiratif,” jelas Gadgil.

Investasi Emas Semakin Dominan

Menurut data World Gold Council (WGC), total permintaan emas India turun 14% secara tahunan dalam sembilan bulan pertama 2025. Konsumsi perhiasan merosot 26% menjadi 278 metrik ton, sementara permintaan untuk investasi emas justru naik 13% menjadi 185 ton.

Investasi menyumbang rekor 40% dari total permintaan emas India pada periode tersebut, menegaskan peran emas sebagai penyimpan nilai jangka panjang bagi rumah tangga.

Presiden India Bullion and Jewellers Association (IBJA), Prithviraj Kothari, memperkirakan pergeseran menuju emas investasi akan berlanjut hingga 2026, seiring emas terus mengungguli kelas aset lainnya.

“Konsumen membeli emas dalam bentuk koin, batangan, atau ETF emas dengan asumsi reli harga akan berlanjut,” ujarnya.

Baca Juga: Emas Melemah ke US$ 4.334,2 di Hari Terakhir Perdagangan 2025, Dolar AS Menguat

Data WGC menunjukkan ETF emas yang tercatat di bursa India mencatat arus masuk dana sebesar US$ 3,3 miliar atau setara 28,7 ton sepanjang tahun ini. Aliran dana tersebut mendorong total kepemilikan ETF emas di India menjadi 86,2 ton.

Konsultan industri Metals Focus juga memperkirakan lemahnya permintaan perhiasan emas di India akan berlanjut hingga 2026, dengan konsumsi tahunan diproyeksikan kembali turun sekitar 9%.

Menurunnya daya beli mendorong pergeseran struktural, di mana konsumen lebih memilih perhiasan dengan kadar emas lebih rendah dan bobot yang lebih ringan.

Ketua DP Abhushan Ltd, Santosh Kataria, menambahkan bahwa perhiasan dengan kadar emas 18 karat dan 14 karat kini semakin diterima, terutama di kalangan generasi muda dan profesional.

“Produk ini membantu konsumen mengelola anggaran tanpa mengorbankan desain yang menarik, sekaligus cocok untuk penggunaan sehari-hari,” pungkasnya.

Selanjutnya: Electronic City Gelar Pesta Belanja Pasti Untung di Big Bang Festival Jakarta 2025

Menarik Dibaca: 14 Cara Menerapkan Self Love yang Bisa Dicoba




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×