Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas mengalami kenaikan tipis pada Senin (25/3) seiring meningkatnya permintaan aset safe haven akibat ketidakpastian ekonomi serta ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) tahun ini.
Harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 3.025,12 per ons pada pukul 00.05 Waktu setempat, sementara emas berjangka AS meningkat 0,3% menjadi US$ 3.030,70 per ons.
Sebelumnya, emas mencapai rekor tertinggi US$ 3.057,21 per ons pada Kamis lalu akibat meningkatnya ketegangan perdagangan yang mendorong permintaan safe haven.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis pada Kamis (30/1) Pagi Setelah The Fed Menahan Suku Bunga Acuan
Kebijakan tarif timbal balik yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump menjadi perhatian utama pasar.
Tarif ini, yang akan mulai berlaku pada 2 April, berpotensi meningkatkan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
Di sisi kebijakan moneter, The Fed pekan lalu mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25%-4,50%, sesuai dengan perkiraan pasar.
Para pembuat kebijakan memperkirakan bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sebesar dua kali seperempat poin persentase pada akhir tahun.
Meski demikian, Ketua The Fed New York, John Williams, menyatakan tidak ada urgensi untuk mengubah suku bunga dalam waktu dekat karena ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis Menjelang Pelaksanaan Pemilu AS, Selasa (5/11) Pagi
Di pasar fisik, diskon emas di India mencapai level tertinggi dalam lebih dari delapan bulan akibat merosotnya permintaan setelah harga spot menembus rekor tertinggi.
Sementara itu, harga perak spot naik 0,1% menjadi US$ 33,06 per ons, platinum menguat 0,7% menjadi US$ 981,25 per ons, dan paladium meningkat 0,5% menjadi US$ 962,54 per ons.