Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas melemah di awal pekan ini karena bank sentral menunjukkan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk menjinakkan inflasi yang sangat tinggi. Ini membuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai berkurang.
Senin (6/3) pukul 10.30 WIB, harga emas spot turun 0,1% ke US$ 1.853,99 per ons troi, setelah naik ke tertinggi sejak 15 Februari pada hari Jumat (3/3).
Namun, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2023 naik 0,3% menjadi US$ 1.859,90 per ons troi.
Kenaikan suku bunga untuk mengandung inflasi tinggi menghambat investor dari menempatkan uang pada aset yang tidak dihasilkan seperti emas.
"Langkah yang lebih berkelanjutan (dalam emas) dapat didorong oleh data keras-penggajian non-pertanian AS, di mana angka yang lebih lemah dari perkiraan akan dipandang untuk mendorong kembali ke data tenaga kerja yang kuat sebagai satu tahun," kata Yeap Jun Rong, seorang analis pasar di IG.
Baca Juga: Harga Emas Spot Tergelincir Usai Dolar AS Perkasa di Pagi Ini (6/3)
Investor sedang menunggu kesaksian ketua Federal Reserve AS Jerome Powell kepada Kongres pada hari Selasa dan Rabu, dan laporan penggajian Februari pada hari Jumat untuk petunjuk kebijakan moneter.
Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pada hari Sabtu jika data tentang inflasi dan pasar tenaga kerja terus menjadi lebih panas dari yang diharapkan, suku bunga perlu lebih tinggi, dan tinggal di sana lebih lama. Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan pada hari Jumat dia bisa melihat suku bunga AS di kisaran 5,5% -5,75%.
Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa sektor layanan AS tumbuh pada klip yang stabil pada bulan Februari, dengan pesanan baru dan pekerjaan naik ke lebih dari satu tahun tertinggi.
"Kami melihat kisaran perdagangan US$ 1.775 - US$ 1.900 seperti yang kami harapkan untuk melihat pertemuan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) yang lebih besar dari yang lebih hawkish daripada yang diharapkan oleh investor," Edward Meir, seorang analis logam di Marex, dalam a catatan bulanan.
Inflasi yang mendasari di zona euro akan tetap tinggi dalam waktu dekat, sehingga kenaikan tingkat 50 basis poin akhir bulan ini semakin pasti, kata Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde.
