kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.711   7,00   0,04%
  • IDX 8.669   -16,99   -0,20%
  • KOMPAS100 1.191   -2,92   -0,24%
  • LQ45 854   -0,57   -0,07%
  • ISSI 310   -0,43   -0,14%
  • IDX30 437   -0,59   -0,13%
  • IDXHIDIV20 506   0,70   0,14%
  • IDX80 134   -0,13   -0,10%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,17   0,12%

Harga Emas Spot Naik Tipis ke US$ 4.318,4 Rabu (17/12) Pagi, Ini Pemicunya


Rabu, 17 Desember 2025 / 09:13 WIB
Harga Emas Spot Naik Tipis ke US$ 4.318,4 Rabu (17/12) Pagi, Ini Pemicunya
ILUSTRASI. Harga emas (Shutterstock/janews)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga emas menguat pada perdagangan Rabu (17/12/2025) setelah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan tingkat pengangguran meningkat pada November.

Kondisi ini mendorong ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh bank sentral AS (The Fed) pada tahun depan, sekaligus menekan dolar dan imbal hasil obligasi.

Baca Juga: Bursa Asia Tertahan Rabu (17/12), Minyak Melonjak Usai AS Blokade Tanker Venezuela

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 4.318,37 per ons troi pada pukul 01.17 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS menguat 0,3% ke level US$ 4.347,10 per ons troi.

Penguatan emas turut didukung pelemahan dolar AS yang jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua bulan pada Selasa (16/12).

Kondisi tersebut membuat emas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi lebih terjangkau bagi pembeli di luar Amerika Serikat.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga melemah setelah data menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran yang tidak terduga.

Tingkat pengangguran AS tercatat sebesar 4,6% pada November, lebih tinggi dari perkiraan ekonom dalam survei Reuters yang memproyeksikan angka 4,4%.

Baca Juga: Regulator California Tunda Perintah Penangguhan Penjualan Tesla

Kenaikan ini dipicu oleh ketidakpastian ekonomi yang dipengaruhi kebijakan perdagangan agresif Presiden Donald Trump.

Pekan lalu, The Fed telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, yang menjadi pemangkasan terakhir tahun ini. Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell juga dinilai pasar lebih dovish dibandingkan ekspektasi sebelumnya.

Pelaku pasar saat ini masih memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin pada 2026.

Dalam lingkungan suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil bunga cenderung menjadi aset lindung nilai yang diminati.

Investor kini menanti rilis data inflasi AS, yakni indeks harga konsumen (CPI) November yang dijadwalkan pada Kamis (18/12), serta indeks Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Jumat (19/12), yang menjadi indikator inflasi favorit The Fed.

Baca Juga: Ekspor Singapura Naik 11,6% pada November, Melampaui Perkiraan

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa Kevin Warsh dan Kevin Hassett sama-sama memenuhi kualifikasi untuk memimpin The Fed.

Ia menambahkan, siapa pun kandidat yang dipilih Presiden Trump harus memiliki “pikiran terbuka”.

Di pasar logam mulia lainnya, harga perak spot naik 0,8% menjadi US$ 64,30 per ons troi, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi US$ 64,65 pada Jumat lalu.

Harga platinum menguat 1% ke level US$ 1.869,06 per ons troi, sementara palladium melemah 0,2% menjadi US$ 1.600,19 per ons troi.

Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Rabu (17/12)

Menarik Dibaca: Simak Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Rabu (17/12)




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×