Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas melemah ke posisi terendah dalam tiga minggu pada Selasa (28/10/2025), seiring meningkatnya harapan atas kemajuan pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang mengurangi daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven.
Investor kini juga menanti keputusan suku bunga dari bank sentral AS, Federal Reserve, pekan ini.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$3.964,35 per ons pada pukul 13.45 waktu New York (17.45 GMT), setelah sempat menyentuh level terendah sejak 6 Oktober.
Kontrak berjangka emas AS (gold futures) juga melemah 0,9% dan ditutup di US$3.983,1 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Anjlok! Optimisme Dagang AS–China Bikin Investor Lepas Aset Safe Haven
Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik lebih dari 51%, didorong oleh ketegangan geopolitik dan perdagangan global, serta ekspektasi penurunan suku bunga AS.
Namun, meredanya tensi antara Washington dan Beijing menekan permintaan aset lindung nilai tersebut.
“Ketegangan dagang AS–China kini benar-benar mereda, dengan peluang tercapainya kesepakatan perdagangan pada akhir pekan ini setelah pertemuan antara Presiden Xi dan Presiden Trump. Ini menjadi sentimen negatif bagi logam safe haven seperti emas,” ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Pejabat ekonomi tingkat tinggi dari kedua negara dilaporkan telah merampungkan kerangka kerja kesepakatan dagang yang akan ditinjau oleh kedua pemimpin pada pertemuan Kamis mendatang.
Ekspektasi tercapainya kesepakatan tersebut memicu optimisme di pasar global, di mana indeks utama Wall Street kembali dibuka di rekor tertinggi pada Selasa.
Baca Juga: Harga Emas Spot Bertahan di Dekat Level Terendah Dua Pekan pada Selasa (28/10) Pagi
Investor juga mencermati hasil pertemuan kebijakan moneter The Fed yang berlangsung dua hari, dengan pasar memperkirakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Meski begitu, prospek emas ke depan masih beragam. Sebagian analis memperkirakan harga masih bisa bertahan tinggi, sementara lainnya lebih berhati-hati.
Asosiasi Pasar Bullion London (London Bullion Market Association/LBMA) dalam pertemuan tahunannya memperkirakan harga emas bisa mencapai US$4.980 per ons dalam 12 bulan ke depan.
Namun, Citigroup dan Capital Economics justru menurunkan proyeksi harga emas pada awal pekan ini.
“Pasar emas saat ini sudah jenuh beli, yang akhirnya memicu koreksi minggu ini,” tulis Bank of America dalam risetnya, seraya menambahkan bahwa harga emas mendekati target bearish sebesar US$3.800 per ons troi pada kuartal IV tahun ini.
Baca Juga: Harga Emas Anjlok di Bawah US$ 4.000, Investor Beralih dari Aset Aman
Sementara itu, harga perak spot naik tipis 0,7% menjadi US$47,21 per ons troi setelah sempat menyentuh level terendah sejak 26 September.
Platinum stagnan di US$1.589,87 per ons tri, sedangkan palladium turun tipis 0,1% menjadi US$1.401,63 per ons troi.












